Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Serotonin: Agar Mood Tidak Naik Turun

18 Januari 2017   21:11 Diperbarui: 18 Januari 2017   21:17 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Serotonin adalah penghubung antar sel syaraf yang menjaga keseimbangan mood dan energi, nafsu makan, siklus bangun/tidur, mengatur gerakan usus, membantu menutupnya luka, mengeluarkan racun, memperkuat tulang dan mempengaruhi gairah seksual. Serotonin diproduksi di otak dan di usus. Karena serotonin ditemukan di berbagai jenis sel, diduga dampaknya sangat luas dalam berbagai pengaturan emosi psikologis dan kerja organ dalam tubuh.

Serotonin juga adalah zat yang mempengaruhi will power, tekad untuk meraih sesuatu dan bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Serotonin membantu kita untuk bisa cepat menyelesaikan tugas-tugas, tidak menunda-nunda, dan mengendalikan berbagai gangguan dalam menyelesaikan sesuatu.

Kesembuhan dari penyakit membutuhkan ketenangan jiwa, pikiran positif, jauh dari stress dan depresi. Dalam hal inilah serotonin menjadi penting dalam proses kesembuhan.

Hubungan yang menyenangkan juga akan lebih mudah terjalin dalam keluarga dan lingkungan kerja, kalau semua yang ada memiliki mood yang tidak bergejolak.

Karena fungsinya yang banyak dan penting ini, kita harus selalu mengupayakan keberadaannya dalam tubuh kita. Kekurangan serotonin dapat menyebabkan naik turun emosi yang tidak menyenangkan, susah tidur, tidak tidak nyenyak, malu, gampang tersinggung, kurang percaya diri. Melantonin, zat yang penting untuk membantu tidur nyenyak dan proses kesembuhan selama tidur, juga membutuhkan serotonin.

Hal yang dapat kita lakukan untuk membantu tubuh memproduksi serotonin:

Paparan cahaya matahari

Musim dingin, musim hujan dan saat-saat di mana matahari tidak bersinar membuat banyak orang kurang bergairah. Bahkan ada yang dikenal sebagai SAD (Seasonal Affective Disorder) atau gangguan akibat musim. Saat matahari tak muncul, terangilah rumah dengan lampu 300 watt.

Jadi, sering-seringlah mencari paparan sinar matahari dan berjemur.

Olah raga

Menurut National Institute for Health and Clinical Excellence, United Kingdom, latihan olah raga mempengaruhi serotonin di otak yang mempengaruhi mood. Latihan aerobik dan kardio sangat efektif meningkatkan serotonin. Ada istilah "runner's high" yang menggambarkan sensasi luar biasa yang dialami oleh mereka yang berolah raga lari, selama berlari dan setelahnya.

Untuk bisa memproduksi serotonin, latihan harus dilakukan tiga jam seminggu, atau minimal 30 menit perhari, dan dilakukan dengan hati gembira, tidak merasa terpaksa dan tidak berlebihan.

Pijat

Sebuah riset menemukan bahwa ibu-ibu hamil yang depresi mengalami kenaikan serotonin sebesar 30% setelah dipijat. Bayi-bayi yang dipijat juga mengalami kenaikan serotonin sebesar 34%. Mereka yang mengalami migrain dan sakit kepala juga mengalami kenaikan serotonin, dan sakit kepala pun mereda.

Mengingat hal-hal yang menyenangkan

Mengingat yang sedih-sedih menurunkan serotonin dan mengingat yang menggembirakan meningkatkan serotonin. Ini yang paling mudah dilakukan. Saat kita sedang sedih, tidak bergairah, coba cari foto-foto yang mengingatkan kita pada kejadian-kejadian yang menggembirakan, bertemulah dengan teman-teman yang berbagi kejadian-kejadian seru dan menggembirakan, atau bacalah kenangan-kenangan indah masa lalu.

Sering-sering juga membahas kejadian-kejadian seru masa lalu bersama pasangan dan keluarga untuk bersama-sama meningkatkan serotonin dalam otak seluruh anggota keluarga.

Makanan sehat. 

Makanan yang dapat meningkatkan produksi serotonin mencakup: tahu, nanas, telur, salmon, kalkun. Karbohidrat kompleks dalam buah, sayur dan kacang-kacangan juga dapat meningkatkan serotonin.

Hindari gula, terlalu banyak nasi, makanan penutup dan snack yang manis. Hindari juga terlalu banyak kopi.

Ibadah yang khusuk, meditasi dan berfikir positif

Saat otak tidak disibukkan dengan berbagai pikiran yang bisa membuat pusing, terlalu sibuk dan tidak tenang, otak akan memerintahkan tubuh untuk memproduksi serotonin dan tubuh pun akan merasa rileks dan tenang.

Jadi, untuk bisa tenang, emosi dan mood tidak naik turun, kita perlu memperhatikan serotonin dalam tubuh. Sering-sering terpapar matahari, mencari sinar yang terang, olah raga kardio, pijat makan yang sehat, dan selalu berfikir positif, ibadah yang khusuk, tafakur dan meditasi. Jangan lupa juga sering-sering mengingat-ingat berbagai hal yang indah dalam hidup, untuk bisa mensyukuri semua nikmat dan karuniaNya selama ini. Jangan ingat-ingat yang tidak enak dan buruk. Fokus ke hal-hal yang menyenangkan saja ya.

Apa yang dapat kita lakukan lebih baik lagi hari ini agar kita dapat memproduksi serotonin lebih banyak? Dan bagaimanakah kita dapat lebih baik lagi setiap hari?

Sumber:

Serotonin: Facts, What Does Serotonin Do?http://www.medicalnewstoday.com/kc/serotonin-facts-232248

Exercise and Its Effects on Serotonin & Dopamine Levels, http://www.livestrong.com/article/185758-how-to-balance-dopamine-and-serotonin-levels/

The Effects of Exercise on Serotonin Levels, http://www.livestrong.com/article/22590-effects-exercise-serotonin-levels/

Boosting Your Serotonin Activity, https://www.psychologytoday.com/blog/prefrontal-nudity/201111/boosting-your-serotonin-activity

7 Foods That Could Boost Your Serotonin, http://www.healthline.com/health/healthy-sleep/foods-that-could-boost-your-serotonin#FoodandMood2

Foods That Fight Winter Depression, http://www.webmd.com/depression/features/foods-that-fight-winter-depression#1

Meditation increases serotonin levels, https://www.brainwave-research-institute.com/meditation-increases-serotonin-levels-.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun