Untuk bisa memproduksi serotonin, latihan harus dilakukan tiga jam seminggu, atau minimal 30 menit perhari, dan dilakukan dengan hati gembira, tidak merasa terpaksa dan tidak berlebihan.
Sebuah riset menemukan bahwa ibu-ibu hamil yang depresi mengalami kenaikan serotonin sebesar 30% setelah dipijat. Bayi-bayi yang dipijat juga mengalami kenaikan serotonin sebesar 34%. Mereka yang mengalami migrain dan sakit kepala juga mengalami kenaikan serotonin, dan sakit kepala pun mereda.
Mengingat hal-hal yang menyenangkan
Mengingat yang sedih-sedih menurunkan serotonin dan mengingat yang menggembirakan meningkatkan serotonin. Ini yang paling mudah dilakukan. Saat kita sedang sedih, tidak bergairah, coba cari foto-foto yang mengingatkan kita pada kejadian-kejadian yang menggembirakan, bertemulah dengan teman-teman yang berbagi kejadian-kejadian seru dan menggembirakan, atau bacalah kenangan-kenangan indah masa lalu.
Sering-sering juga membahas kejadian-kejadian seru masa lalu bersama pasangan dan keluarga untuk bersama-sama meningkatkan serotonin dalam otak seluruh anggota keluarga.
Makanan sehat.Â
Makanan yang dapat meningkatkan produksi serotonin mencakup: tahu, nanas, telur, salmon, kalkun. Karbohidrat kompleks dalam buah, sayur dan kacang-kacangan juga dapat meningkatkan serotonin.
Hindari gula, terlalu banyak nasi, makanan penutup dan snack yang manis. Hindari juga terlalu banyak kopi.
Ibadah yang khusuk, meditasi dan berfikir positif
Saat otak tidak disibukkan dengan berbagai pikiran yang bisa membuat pusing, terlalu sibuk dan tidak tenang, otak akan memerintahkan tubuh untuk memproduksi serotonin dan tubuh pun akan merasa rileks dan tenang.