Hidup adalah sebuah game, permainan hebat di mana Sang Pencipta bertindak sebagai Game Master. Game ini punya satu tujuan: menciptakan kebaikan, mencegah keburukan. Setiap kali kita menciptakan kebaikan kita mendapat poin positif dan setiap kali kita melakukan keburukan kita mendapat poin negatif.
Bertambahnya poin membuat kita punya energi lebih banyak untuk meraih hadiah besar di depan: kebahagiaan hakiki. Berkurangnya poin mengurangi energi tersebut, bahkan bisa membuat kita game over lebih cepat.
Sang Pencipta menciptakan poin-poin itu di dalam tubuh kita yang akan berdampak pada seluruh kehidupan kita. Kita kenalan yuk dengan beberapa poin penting dalam tubuh kita.
Setiap kali kita memilih untuk melihat segala sesuatu dengan bahagia dan bisa mentertawakan apapun yang terjadi dalam hidup, kita mendapat Endorphine yang menambah poin kita. Rasa bahagia membuat kita menjadi bersemangat, berenergi dan bisa berlari cepat mencapai tujuan.
- Serotonin: poin positif perasaan berharga
Setiap kali kita merasa terhormat, berharga, merasa penting, kita akan mendapat poin serotonin. Kekurangan poin serotonin bisa menyebabkan depresi dan mood yang tak terkendali.
Serotonin diproduksi di otak dan di usus, membantu mengelola mood, dan mengatur pergerakan usus. Serotonin juga membantu menutupnya luka dan menyehatkan tulang.
- Oksitosin: poin positif perasaan cinta kasih
Berdekatan dengan orang lain, berpelukan, berbagi, berhubungan dengan pasangan, membahagiakan orang lain memberikan kita poin Oksitosin dalam game hidup kita.
Oksitosin membantu kita untuk menciptakan rasa percaya, intim dan mampu mengayomi dengan rasa penuh cinta.
Seorang ibu akan kebanjiran oksitosin saat melahirkan dan menyusui. Itulah sebabnya perempuan lebih mampu tampil sebagai sosok yang penuh cinta kasih.
- Dopamin: poin positif pencapaian dan kesuksesan
Setiap kali kita membuat goal yang memotivasi, menantang dan kita yakin bisa mencapainya, kita akan kebanjiran dopamin. Dopamin juga muncul saat kita mampu mencapai goal-goal tersebut. Kekurangan dopamin membuat kita cenderung menunda, ragu, dan tidak antusias.
Para pemimpin, orang tua, guru perlu banyak mendorong semua yang dipimpin dan dibimbingnya untuk menciptakan goal-goal kecil, dan memberikan penghargaan saat setiap goal kecil dicapai