Mohon tunggu...
Indiera Rizky Dwirani
Indiera Rizky Dwirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010148

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TB 1 - Gaya Kepemimpinan Aristotle

24 Oktober 2024   13:28 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keutamaan intelektual sangat penting karena mereka membantu manusia dalam menjalankan kehidupan yang rasional dan bermoral. Tanpa rasio teoretis dan praktis, manusia tidak dapat sepenuhnya memahami dunia atau mengambil tindakan yang bijaksana. 

Aristoteles menekankan bahwa kebahagiaan yang sejati hanya bisa dicapai melalui penggabungan keutamaan moral dan intelektual, karena manusia, sebagai makhluk rasional, memiliki kemampuan unik untuk berpikir dan bertindak berdasarkan kebajikan. 

Aristoteles berpendapat bahwa manusia yang mengarahkan seluruh kegiatannya pada kecerdasan, mendidik dirinya, dan memelihara kecerdasannya adalah yang paling dicintai oleh para dewa. Para dewa lebih peduli dan menyukai yang terbaik dan yang paling mirip dengan mereka, yaitu kecerdasan manusia. Karena manusia menghargai apa yang paling penting bagi para dewa, diharapkan para dewa akan membalasnya dengan kebaikan. 

Akibatnya, manusia tersebut menjadi yang paling dicintai oleh para dewa dan, karenanya, paling bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa para filsuf mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada orang lain.

Meskipun ajaran eudaimonisme Aristoteles ditolak oleh beberapa pihak seiring berjalannya waktu, kenyataannya banyak dari mereka yang menolak tetap menjalankan prinsip tersebut dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, ajaran Aristoteles tentang eudaimonia tetap relevan bagi manusia, bahkan hingga saat ini. 

Kesimpulan: 

Kesimpulan dari konsep kepemimpinan menurut Aristoteles yang berlandaskan eudaimonia adalah bahwa pemimpin yang baik harus berorientasi pada kebahagiaan dan kesejahteraan tertinggi, baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat yang dipimpinnya. 

Kebahagiaan ini tidak bersifat sementara atau material, melainkan berhubungan dengan pengembangan kebajikan moral dan intelektual yang berkelanjutan. Pemimpin harus hidup secara bermoral, adil, bijaksana, dan berfokus pada kebaikan umum, bukan hanya keuntungan pribadi. 

Aristoteles menekankan bahwa kebahagiaan (eudaimonia) hanya dapat dicapai melalui tindakan aktif, pengembangan potensi diri, serta penerapan kebajikan. Pemimpin harus memilih jalan tengah dalam setiap tindakannya, hidup dalam keseimbangan, dan menggunakan rasio dalam mengambil keputusan.

Eudaimonia bagi pemimpin melibatkan kesejahteraan masyarakat secara luas dan pemimpin yang mengejar kebajikan akan selalu berusaha untuk memajukan kebaikan bersama. Kebahagiaan yang sejati adalah hasil dari kehidupan yang rasional, berbudi, dan kontemplatif.  

Dua jenis kebajikan yang penting dalam mencapai eudaimonia adalah kebajikan moral dan intelektual. Kebajikan moral, seperti keadilan dan keberanian, dibentuk melalui kebiasaan dan latihan, sementara kebajikan intelektual, yang meliputi rasio teoretis dan praktis, berfungsi untuk memahami kebenaran dan bertindak bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin yang mampu menggabungkan keduanya akan mendekati kebahagiaan tertinggi dan mampu menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun