Mohon tunggu...
Didi Irawan
Didi Irawan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Semua adalah pemenang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Renyah Suara Sinden Malang, Mengiringi Derap Langkah Pembelajar

28 Agustus 2024   08:34 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul diatas menggambarkan irama merdu suara sinden mengiringi perjalanannya saya menempuh pendidikan di kota malang. Nyambung ga ya? Mudahan nyambung..terinspirasi dari menonton acara wayang yang ada sindennya pada hiburan 1 syuro dikampung sekitar kos.

Mengikuti pendidikan jenjang demi jenjang bagi saya diluar rencana, pertimbangan utama mumpung anak masih kecil. Pendidikan Sarjana saya selesaikan di kota semarang, selanjutnya untuk pendidikan Strata 2 karena sambil ijin belajar saya menempuh di universitas terbuka, dan yang terakhir pada pendidikan strata 3 ini saya berjodoh dikota malang.

Mengumpulkan effort untuk melanjutkan pendidikan terakhir ini sungguh luar biasa bagi saya. Selama 2 tahun persiapan, beberapa kali mengikuti tes TPA dan TOEFL. Awalnya saya memilih Undip, berikutnya UGM, dan kemudian berjodoh di Brawijaya. Jadi surat dan berkas permohohan tugas belajar saya harus menyesuaikan sampai beberapa kali.

Di Undip saya telah berkonsultasi ke bagian akademik, sepertinya tidak ada kendala saya siap memasukkan berkas. Setelah itu nongkrong diangkringan di seputaran kampus, yang menurut saya sudah tidak seperti dulu yang suasana kampusnya meriah. Kata bapak penjual angkringannya karena kampus peleburan hanya untuk pascasarjana, sedangkan lainnya dialihkan ke tembalang. Beberapa lama nongkrong dan minum kopi di angkirangan, saya berpikiran untuk mencoba kampus lain.

Berikutnya disela waktu ada perjalanan dinas ke jogja saya mencoba mampir di UGM, saya menginap di UC hotelnya UGM. Bernostalgia sejenak, dimana pernah diklat keuangan daerah di FEB selama 1,5 bulan di tahun 2012. UGM kampus yang begitu luas..untuk suasana pendidikannya dapat banget. Sayangnya masih belum berjodoh untuk menempuh pendidikan disini.

Selanjutnya dari beberapa obrolan dengan pimpinan saya mendapat referensi pada brawijaya malang. Saya persiapan berkas, TPA, TOEFL dan tes kesehatan. Setelah proses tahapan demi tahapan selesai diterimalah saya di program ilmu sosiologi. Jadi pendidikan saya tidak linear, dari sistem informatika, administrasi publik, dan terakhir sosiologi.

Pada saat matrikulasi ternyata teman seangkatan disatu daerah yang sama  yaitu mas brian, dosen pada salah satu kampus ditempat saya. Selain mas brian, ada mba amel, mba luli, mba uun, mas moldi, bu reyhana yang akhirnya dinobatkan dengan panggilan mom. Luar biasa ketemu teman-teman baru..dari latar belakang yang berbeda tapi dengan tujuan sama untuk belajar.

Dok: Pribadi
Dok: Pribadi

Di kota malang saya memilih kos yang agak lumayan jauh dari kampus, sekitar tiga puluh menit lebih. Disekitaran kos saya masih ada sawah-sawah, menjadi alasan saya memilih agar terdapat suasana berbeda dari tinggal diperumahan. Dengan setting alam yang masih alami, penduduk yang ramah, dekat masjid..cukup menyenangkan. 

Lingkungannya cukup agamis kental nuansa islami..cocok untuk saya menyelesaikan pendidikan disini. Senang mengenal budaya dan kesenian yang ada dikota malang, ada bantengan sebuah pertunjukan atraksi yang memadukan musik, gerak tari, dan sedikit mistis. Fenomena yang menarik karena animo penontonnya begitu tinggi. Sebuah pertunjukkan gratis yang sangat merakyat. 

Ada juga wayang kulit yang diiringi musik campursari, banyak petuah-petuah baik tentang laku kehidupan yang disampaikan sang dalang. Pesinden-pesinden cantik pun tak kalah merdu menampilkan suaranya dan kecantikan lenggak lenggok menari diatas panggung. Terkesima melihatnya, membawa kembali ke titik sadar kadang hal-hal sederhana membawa kita kepada fitrah sebagai seorang hamba.

Jauh dari keluarga terutama orang tua, adik, istri dan anak menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam mengikuti tugas belajar. Alhamdulillah dukungan istri lumayan kuat, semoga lancar dan diberi kemudahan sampai endingnya.

Dok : Pribadi
Dok : Pribadi

Sebuah esensi penting bagi saya memaknai sebuah tujuan belajar, lebih kearah pembelajaran hidup. Sebagai seorang yang tidak sempurna, menjadi motivasi untuk terus berproses untuk memperbaiki diri. bukan gelar tujuan utama..mawas diri, rendah hati, berguna dan bermanfaat bagi sesama semoga akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun