Saat berada di Lampung saya sempat  mampir ke beberapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Perjalanan dari desa ke desa maupun wisata alam menghilangkan sejenak kejenuhan kehidupan metropolis yang hingar bingar. Salah satunya menikmati lumba-lumba ke Teluk Kiluan. Petualangan "berburu" lumba-lumba di tengah lautan yang ombaknya cukup besar ini  sangat mendebarkan hati karena hanya menggunakan perahu nelayan (kapal ketinting) yang  relatif kecil.Â
Jepretan-jepretan kamera mengabadikan kemunculan lumba-lumba dengan tingkah polahnya yang lucu saat melompat-lompat di atas air sayang kalau dibuang.
Teluk ini menjadi jalur migrasi jenis lumba-lumba hidung botol berwarna abu-abu dengan  badan lebih besar dan lumba-lumba paruh panjang yang berbadan lebih kecil. Selain lumba-lumba di kawasan sekitar teluk kiluan juga terdapat penyu yang kadang muncul berenang ke tepian pantai.
Bahkan saat memasuki kawasan teluk kiluan terdapat rumah adat atau pura khas bali, karena di masa lalu di desa ini memang cukup banyak terdapat warga pendatang berasal dari bali, bugis, jawa maupun sunda.
Saat berada di tengah lautan, kalau kira-kira cuaca tidak memungkinkan sebaiknya segera kembali ke darat karena cuaca bisa berubah secara mendadak, yang tadinya cerah dapat berubah menjadi hujan badai. Walaupun piknik keselamatan tetap harus di utamakan!
Sekilas catatan ringan. Tulisannya singkat aja ya...soale kompasiana lagi sepiiiiii..... Salam 00:00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H