Anak-anak yang memiliki masalah dengan isu Trust vs Mistrust ini cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang gemar curiga, kurang percaya diri, dan seringkali takut untuk mencoba hal baru. Lambat laun bayi akan tumbuh besar.Â
Apabila orang tua atau pengasuhnya sering membohongi, dia jadi tidak bisa membedakan mana saat-saat orang tuanya berbohong dan mana saat-saat orang tuanya berkata benar. Alhasil, rasa percayanya pada orang tua semakin berkurang sebab ia seringkali dikecewakan.
Hanya dua tahun. Waktu untuk membangun dasar kepercayaan awal terhadap anak dan orang tua yang paling kuat hanya butuh dua tahun. Sulit kah?
Jika anak percaya pada orang tua atau pengasuhnya, maka pendidikan selanjutnya yang akan diberikan tentu lebih mudah diterima. Sebab hati anak sudah berhasil terambil. Apapun yang orang tua atau pengasuh bilang dan perintahkan, anak-anak mau melakukan.Â
Atau paling tidak, mereka tidak akan menolak sepenuhnya. Bahkan saat menolak pun, mereka menimbang-nimbang, memikirkan matang-matang. Sebab mereka telah percaya. Orang-orang yang sudah terikat rasa percaya akan muncul ikatan batin yang kuat, seolah saling terhubung.Â
Emosi itu menular, layaknya energi positif dan negatif yang mudah menjalar ke sekitar. Fase bayi menuju batita - balita - remaja dan seterusnya itu tak memakan waktu yang lama. Maka dalam pengasuhannya, jangan pernah sia-siakan tiap detik yang ada dengan memberikan sebuah noda yang malah menjadi masalah saat ia dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H