Mohon tunggu...
Indi Ainumillah
Indi Ainumillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bismillah, with the permission of Allah and the blessing of parents!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Emosional Learning

27 November 2021   14:10 Diperbarui: 27 November 2021   14:12 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan sosial adalah tingkat jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.

Sementara perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Secara tidak langsung banyak peserta didik datang ke sekolah membawa beban emosional yang cukup berat. Misalnya ketimpangan sosial, kemiskinan, penindasan, pembully an, konflik keluarga, Sikap konsumerisme atau Boros, eksploitasi media, kecanduan teknologi, tekanan akademis, perdagangan manusia, mobilitas, Dan adanya migrassi atau per pindahan. kondisi seperti itu berpengaruh pada aspek sikologis bagi peserta didik se hingga Berdampak serius pada pembelajaran di sekolah. Jadi, tujuannya sel yaitu menanggulangi masalah” tersebut.

Studi yang mengatakan Blum Dan libey mereka mengatakan bahwa tidak terkoneksinya sosial emosiaonal siswa di lingkungan sekolah. Jadi itu Justru menjadi Efek negatif terhadap kinerja akademik perilaku Dan juga kesehatan mereka.

- Casel itu adalah metode pembelajaran yang lebih mengedepankan mengelola emosi, mencapai tujuan-tujuan positif Casel Metode pembelajaran yang mengedepankan keterampilan atau skill yang harus di kuasai. Jadi mahasiswa di tuntut Untuk memiliki keterampilan yang harus di kuasai oleh atau peserta didik. Tetapi tidak Hanya skill akademik melainkan skill non akademik.

— Tujuan penerapan sel di sekolah yaitu itu Untuk mengharapkan agar siswa memiliki berbagai keterampilan yang di butuhkan Dalam mencapai keberhasilan di masa yang Akan datang.

SEL didefinisikan sebagai proses di mana anak-anak dan remaja secara efektif menentukan dan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk memahami/mengatur emosi, menetapkan tujuan positif, dan merasakan atau menunjukkan kasih sayang kepada orang lain (CASEL, 2015).


Pembelajaran sosio-emosional sering disebut sebagai bagian yang hilang oleh para ahli pendidikan. Artinya, SEL merupakan dimensi penting dalam pembinaan pendidikan anak, namun masih dipandang sebelah mata.

  • MANFAAT SOSIAL EMOSIONAL LEARNING

Sebuah riset yang dilakukan oleh Durlak, Weissberg, Dymnicki, Taylor, & Schellinger (2011) dinyatakan bahwa SEL terbukti meningkatkan academic outcomes bagi siswa, seperti: 

1. 23% meningkatkan keterampilan

2. 9% meningkatkan sikap untuk diri sendiri, orang lain, dan sekolah.

3. 9% meningkatkan sikap dan perilaku pro social

4. 9% mengurangi atau mereduksi permasalahan dalam berperilaku, (4) 10% mengurangi tekanan emosional, dan

5. 11% meningkatkan standar pencapaian skor dalam tes.

  1. KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL LEARNING

1. self-awareness

Self-awareness merupakan kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi perasaan, pikiran, dan dampak perilaku secara pasti.

2. social-awareness

Self-management merupakan sebuah kemampuan seseorang dalam mengatur perasaan, pikiran, dan perilaku secara efektif dalam situasi yang berbeda.

3. self-management

Social awarness adalah kemampuan dalam mengambil perspektif orang lain dan berempati pada mereka sehingga dapat memahami norma-norma perilaku sosial dan mampu mendefinisikan kondisi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4. relationship skill

Relation skill adalah kemampuan dalam mengatur dan menentukan hubungan yang sehat dan bernilai.

5. responsible decision-making

  • STRATEGI PENDEKATAN DALAM CASEL

Pendekatan-pendekatan tersebut adalah: 

  1. menanamkan SEL dalam praktik pembelajaran untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung SEL
  2. menanamkan instruksi SEL ke dalam kurikulum akademik
  3. membuat kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung pengembangan sosial emosional siswa, dan
  4. membelajarkan SEL secara langsung dalam satu mata pelajaran yang berdiri sendiri (CASEL, 2015).
  • KONSEP MODEL DALAM MENANAMKAN PEMBELAJARAN SOSIAL DI KELAS

a. The ABCD Model (Affective-Behavioural-Cognitive-Dynamic). Model ini terfokus pada dukungan pengembangan secara optimal untuk setiap pertumbuhan siswa

b. An Eco-behavioural System Orientation (Sistem Orientasi Eco-behavioural). Sebuah konsep model penanaman SEL dengan menekankan pada cara guru menggunakan kurikulum dan generalisasi keterampilan untuk membangun suasana kelas yang sehat

c. Konsep model berikutnya melibatkan domain neurobiologi dan strukturalisasi otak yang membahas emosi, proses, dan tindakan berpikir

d. Model berikutnya merupakan model yang melibatkan teori psikoanalitik di mana guru adalah teladan yang kuat dalam mengaitkan dan memberikan nilai-nilai prososial kepada siswa di kelas

e. Model terakhir merupakan model yang menggabungkan isu-isu psikologi dengan kecerdasan emosional.

Keterampilan ini merupakan kemampuan dalam membuat pilihan yang konstruktif dan respektif yang berkaitan dengan interaksi perilaku individu dan sosial.

  • PROGRAM YG DAPAT DI TERAPKAN DI SEKOLAH (CASEL 2003)

1. promoting alternatives thinking strategy (PATH)

Program SEL dengan istilah PATH ini diperuntukkan bagi anak-anak prasekolah dan sekolah dasar. Program ini bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sosial emosional anak-anak, menghindari kekerasan, agresi, dan berbagai permasalahan anak lainnya

(2) the responsive classroom approach

Program RC ini merupakan salah satu program SEL yang berupaya mengintegrasikan antara kebutuhan sosial, emosional, dan akademik bagi peserta didik

(3) the reading, writing, respect, and resolution (4Rs) program.

4Rs yang merupakan program dalam melatih guru dalam menggunakan kurikulum berbasis literasi. Program ini merupakan integrasi SEL dalam pembelajaran di kelas seperti pembelajaran dalam menyelesaikan masalah, perbedaan budaya, dan koopertif atau kerja sama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun