Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hah, Daring 1000 Tahun?

25 September 2020   23:06 Diperbarui: 25 September 2020   23:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saling menjaga yang saya maksud di sini yaitu dengan tidak menambah peluang meningkatnya manusia positif corona. Bayangkan saja, menurut Bill Gates, seorang pendiri microsoft asal Amerika Serikat ini, pandemi akan berakhir pada akhir tahun 2021.

Yang artinya kehidupan akan berjalan normal pada tahun 2022. Hal pertama yang terpikirkan adalah, "Akankah saya bisa terus-terusan belajar melalui daring ini?".

Satu minggu sudah perkuliahan berjalan. Banyak metode pembelajaran baru yang saya temui. Salah satunya adalah presentasi melalui grup telegram. Terdengar sangat aneh saat pertama kali. Teman-teman juga sempat bertanya-tanya, "Bagaimana caranya?". 

Tetapi, mau tidak mau juga harus mau. Berkata paham kepada Dosen, tetapi ricuh pada grup whatsapp karena sebenarnya sangat sulit untuk memahami. Tidak bisa dibayangkan jika satu tahun kedepan pembelajaran tetap seperti ini.

Sangat berat terutama bagi mahasiswa baru, termasuk saya menjalani dunia perkuliahan saat ini. Ingin sekali rasanya bertemu teman-teman baru, lingkungan baru, juga pengalaman baru. Tetapi dengan keadaan seperti ini, semakin hari persentase positif corona semakin meningkat. 

Hingga saat ini, menurut data statistik virus corona terdapat 267.000 kasus di Indonesia. 196.000 diantaranya sembuh dan 10.218 meninggal dunia. 

Saat ini, banyak lelucon tentang pembelajaran daring yang beredar. Salah satunya kalimat  "Walaupun daring seribu tahun kalau  tak paham apa gunanya", dengan nada dari lagu sepohon kayu. Kalimat tersebut sangat bisa dirasakan pelajar dalam pembelajaran 

saat ini. Perbedaan antara duduk dibangku sambil menyimak langsung penjelasan guru dengan hanya mendengar suara guru sangatlah

jauh. Rasa jenuh sangat mendominasi dalam hal ini. Tidak ada yang tahu kapan semua ini akan berakhir.

Sebenarnya, yang dapat menjawab 'kapan pandemi ini berakhir' adalah manusia sendiri. Awalnya, rasa takut terhadap corona  mendominasi dalam hati mereka. Tapi, apa yang terjadi setelah satu bulan berlalu?

Mereka merasa sangat jenuh. Mereka mulai meramaikan tempat hiburan, tempat rekreasi, juga tempat nongki. Jalanan mulai ramai. Rasa takut mereka terkikis oleh rasa jenuh yang semakin lama semakin mendominasi. Belum juga mereka yang meremehkan protokol kesehatan. Seperti sesederhana menggunakan masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun