Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hah, Daring 1000 Tahun?

25 September 2020   23:06 Diperbarui: 25 September 2020   23:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudnya bagaimana sih? Aku ga paham."

"Otakku buntu, aku capek."

"Kapan ya ketemu kalian."

Kalimat-kalimat yang beberapa hari ini terus berulang terngiang di telinga. 

Menjadikan diri sibuk memahami yang tidak masuk akal. 

Menginginkan suasana baru daripada memandang dinding yang itu saja setiap hari.  Selalu bertanya-tanya kiranya kapan bisa bertemu mereka kawan baru.

Sambatan tentang 2020 tidak pernah berhenti terlontarkan dari bibir manusia. Dari orang-orang dewasa sampai balita.  Mereka yang terpaksa berhenti bekerja. Mereka yang terpaksa tidak pergi ke sekolah. Mahasiswa yang terpaksa tidak pergi ke kampus untuk kuliah. "Gara-gara corona", kata mereka.

Menurut saya, tahun 2020 adalah tahun paling berat yang pernah saya alami. Mungkin juga anda yang sedang membaca tulisan ini. Di tahun ini, semua bertumpu pada internet. Dari informasi sampai silaturahmi.

Sebagai manusia yang sedang bertahan di tahun ini, rasanya dituntut untuk tunduk pada suatu hal yang tidak masuk akal. Tidak ada yang bisa disalahkan, juga tidak perlu saling menyalahkan.

Corona mempunyai dampak perubahan besar di dunia, termasuk Indonesia. Terutama dalam bidang pendidikan. Pembelajaran dalam jaringan atau yang biasa disebut daring, menjadi alternatif untuk melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar. Semua pelajar pasti merasakan betapa berat juga jenuhnya berkawan dengan layar laptop atau gawai. 

Belum lagi mereka yang lingkungannya tidak bersahabat dengan sinyal. Keluhan pembelian kuota juga menjadi salah satu masalah bagi masyarakat juga pemerintah. Hingga saat ini, tidak ada jalan keluar kecuali saling menjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun