Keterbatasan ruang gerak ini membuat semua kegiatan lapangan beralih secara online. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan dan memaksimalkan mobilitas agar tetap bertahan.Â
Contoh kegiatan usaha yang dibatasi dan merugi dalam sektor ekonomi adalah industri pengolahan, perdagangan, hotel, restoran, kontruksi, perikanan, dan pertambangan.
Pandemi ini membuat perekonomian menurun drastis yang kemudian memberikan dampak serius terhadap jalannya kehidupan bermasyarakat. Salah satu dampak yang kerap terjadi adalah meningkatnya fenomena kejahatan yang disebabkan oleh rendahnya tingkat perekonomian akibat peraturan pemerintah yang kerap kali mengharuskan warganya untuk berdiam diri di rumah guna memutus tali penyebaran Covid-19.Â
Tingkat perekomian yang rendah membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menjalankan produksinya, sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di sejumlah perusahaan akibat ketidakmampuan perusahaan dalam membayar gaji karyawan. Pengurangan sejumlah karyawan ini dinilai dapat membantu perusahaan untuk tetap berdiri.Â
Namun, banyak juga perusahaan yang tidak kuat berdiri hingga mengajukan laporan bangkrut. Diketahui jumlah perusahaan yang gagal melewati masa pandemi Covid-19 ini lebih parah jika dibandingkan saat puncak krisis kekuangan pada tahun 2009.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang sangat berat untuk sektor ekonomi swasta khususnya sektor industri. Sektor industri sangat bergantung pada (1) Operasional sehari-hari sedangkan diketahui biaya operasional ini sangatlah mahal. (2) Perusahaan penyedia utilitas.Â
Dan (3) Kebutuhan dasar seperti bahan baku yang juga semakin mahal. Selain itu sektor industri ini harus memenuhi tanggungjawab terhadap orang banyak, namun disamping itu juga harus memenuhi tanggungjawab kepada para pekerja dan stakeholder.Â
Di tengah wabah yang semakin menyebar luas, dengan upaya-upaya terbaik yang telah dilakukan oleh semua pihak, menjaga kelangsungan perusahaan versus menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja yang notabene sebagai aset utama perusahaan pada akhirnya berpotensi menjadi trade-off.
Upaya Perusahaan Menyeimbangkan Kebutuhan Produksi dan Kesehatan Karyawan di Masa Pandemi Covid-19
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan perusahaan tetap berjalan di tengah situasi sulit pandemi Covid-19 ini, perusahaan sebaiknya mengeluarkan kebijakan yang didasarkan atas tindakan mitigasi yang sistematis dan menyeluruh.Â
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan langkah-langkah, meliputi koordinasi dengan semua stakeholder, mengevaluasi kondisi area kantor atau lapangan apakah termasuk zona aman atau beresiko, mengevaluasi pekerjaan yang dapat ditunda dan yang harus tetap dijalankan, mengevaluasi pekerjaan yang harus dikerjakan di kantor atau lapangan, mengevaluasi pekerjaan yang dapat dikerjakan dari rumah, membangun sistem yang mendukung pekerjaan dapat dilakukan dari rumah, memetakan resiko semua pekerja yang harus bekerja di kantor ataupun lapangan berdasarkan faktor kesehatan, usia, gender, kategori ibu hamil atau ibu yang mempunyai balita atau bayi, tempat tinggal, moda transportasi yang digunakan dan rute yang dilalui para pekerja ke tempat kerja.