Kegiatan mata mata atau spionase ini terus dinamis dalam upaya mencari informasi untuk mendapatkan kelemahan lawan dilakukan pula oleh pihak lawan sehingga timbul keperluan untuk melakukan "barikade" yang disebut dengan kontra spionase terhadap pengamanan data masing masing organisasi yang berpotensi menjadi bahan informasi bagi lawan yang melakukan penyusupan ke organisasinya.
Selanjutnya istilah spionase berubah menjadi intelijen yang adalah kegiatan yang di samping mencari data dan informasi juga harus mampu memprediksi atau membuat perkiraan mengenai kejadian dan kegiatan yang mungkin akan dihadapi atau terjadi dimasa mendatang.Â
Berkaitan dengan kegiatan intelijen, maka diakui atau tidak telah menjadi suatu kenyataan di lapangan bahwa masalah informasi menjadi faktor sangat penting bagi aaspek kehidupan baik di zaman dahulu maupun di era global milineal sekarang ini.
Alkitab mencatat kisah 12 pengintai baca Bilangan 13 dan kisah Pengintai pengintai di Yerikho baca Yosua 2. Kedua kisah dimaksud adalah merupakan rangkaian kegiatan Intelijen yang akan kita uraiakan lebih detail sehingga suka tidak suka maka Intelijen sebagai suatu kegiatan sangat perlu kita kenal ,sangat perlu kita persiapkan orang orang yang dapat dilatih sesuai talentanya atau setidak tidaknya saya dan anda sebagai pemimpin didalam organisasi memiliki suatu sence of inteligent atau kepekaan akan sesuatu yang berkembang dan antisipasi yang saya dan anda lakukan didalam tubuh organisasi kelembagaan kita masing masing.
Kisah 12 pengintai dalam Bilangan 13 merupakan persoalan di gurun Paran di Kadesh sehingga sepuluh dari dua belas pemimpin yang dikirim ke Kanaan kembali dengan laporan yang membuat orang Israel takut dan akhirnya mereka memberontak melwan Musa, sedangkan dua yang lain Yosua dan Kaleb berusaha meredakan ketakutan mereka. Allah menghukum mereka karena memberontak dan kurang iman. Pengembaraan orang Israel berlanjut selama 40 tahun dan generasi yang lebih tua yang keluar dari Mesir termasuk Musa tidak diperbolehkan memasuki Kanaan, tanah yang di janjikan.
Kisah Pengintai Pengintai di Yerikho, terlihat bahwa Yosua bin Nun dengan diam diam melepas dari Sitim dua orang pengintai untuk masuk ke kota Yerikho , bahwa Sitim adalah berarti hutan akasia ynag merupakan perkemahan orang Israel yang tidak diketahui pasti hanya dikatakan di Moab disebelah timur Sungai Yordan dan timur laut Laut Mati, dapat kita perkirakan ini adalah tempat Yosua bin Nun melatih para spionasenya yang sewaktu waktu diterjunkan untuk tugas Intelijennya dan kedua spionas yang sudah menyusup masuk dikota Yerikho yang hanya seluas 3 hektar menginap di rumah seorang perempuan sundal bernama Rahab yang mungkin perempuan ini adalah pengurus rumah penginapan dan Rahab disebut sebagai perempuan sundal yang kemudian Rahab bersama keluarganya menjadi bgian dari orang orang Ibrani dan dinyatakan sebagai saksi iman.
Terlihat adanya Roda Perputaran Intelijen (RPI) atau disebut juga Daur Intelijen atau The Intelligence Cycle yang adalah suatu proses pengembangan informasi dasar menjadi produk intelijen bagi pengguna (User) dalam pengambil keputusan atau tindakan melalui tahapan Perencanaan dan Pengarahan (planning and direction), Pengumpulan (Colletion), Proses Pengolahan (Processing), Penggunaan dan Distribusi (Distribution) didalam kegiatan berupa Penyelidikan -- Pengamanan -- Penggalangan (LID-PAM-GAL) :
a. PENYELIDIKAN (LID) dengan berhasil melakukan penyusupan dari 2 pengintai ke kota Yerikho yang menjadi sasaran dan mendapatkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan lawan ;
b. PENGAMANAN (PAM) dengan berhasil kedua spionase yang telah berhasil menyusup/infiltrasi masuk ke dalam kota Yerikho dengan aman menginap diatas soto rumah Rahab dan berhasil melepaskan diri keluar dari kontra intelijen berupa pengejaran yang dilakukan Raja Yerikho;
c. PENGGALANGAN (GAL) ke dua pengintai berhasil bertemu dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang yang dapat digunakan sebagai informan (pemberi informasi) yang membantu dapatkan informasi yang lazim di sebut Penggalangan (GAL) dengan menggunakan orang dikota itu bernama Rahab yang adalah perempuan sundal dikota itu. Dan berhasil juga menciptakan kesepakatan bernilai win win solution diantara pengintai dan informan (Yosua 2:12-15).
Penulis teringat akan pengalaman penulis semasa masih berada dilingkungan sebagai spionase dalam hal keberhasilan melakukan Penggalangan dalam Operasi Intelijen Penangkapan Daftar Pencarian Orang (DPO) dimana faktor keberhasilan melakukan penangkapan buron Koruptor hampir 90% menggunakan perempuan sundal yang ada di sekitar buron yang sedang kami kejar untuk tangkap.