JAKARTA-Independent, Di masa pandemi Covid-19 maka industri grafika merupakan industri yang handal dalam berusaha.Â
Industri ekonomi kreatif salah satu motor penggerak bagi perekonomian Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.Â
Industri ini memiliki potensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan khususnya Aceh saat ini.
Gabungan para pelaku industri grafika telah terbentuk dalam wadah Asosiasi Grafika Aceh (AGA).
Asosiasi ini lahir pada tanggal 1 Juli 2021. Dengan Marzuki sebagai Ketua umum.
Kepengurusan Asosiasi Grafika Aceh (AGA) dilantik oleh Gubernur Aceh.
Berhubung satu dan lain hal maka Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri yang melantik pengurus Asosiasi Grafika Aceh (AGA).
Dalam acara ini juga diberikan santunan anak yatim untuk 50 orang, kegiatan gala dinner, serta pameran produk grafika.
Asosiasi Grafika Aceh (AGA) yang baru dilantik ini dengan masa periode 2021-2025.
Susunan pengurus berdasarkan hasil dari Legalitas hukum Kementerian Hukum dan HAM RI : No. AHU-0011590.AH.01.07.2020, sebagai berikut:Â
Tarmizi (Atjeh Advertising), Sekretaris Umum Nasrullah Mahyiddin (Bidari Scan Aceh) dibantu Wakil Sekretaris Umum Indra Z (Uneed Advertising).
Bendahara Umum Fitrizal (Indah Advertising), Wakil Bendahara Umum Nikki Ariesta (Goprint).
Asosiasi Grafika Aceh (AGA) bertujuan menghimpun para pengusaha industri grafika di Aceh dalam satu wadah organisasi, membina dan mengembangkan kemampuan pengusaha grafika dalam persaingan sehat.
Pemerintah diharapkan berperan aktif mendukung semua pihak untuk berkonsultasi dengan AGA berhubungan dengan pencitraan produk UMKM dan harga pengadaan barang cetakan, maupun periklanan.
Asosiasi Grafika Aceh (AGA) agar dapat berperan secara cepat, tepat dan maksimal dalam memajukan IKM yang ada di Aceh.
Hal ini didasari dari usaha grafika merupakan salah satu elemen penting dalam dunia IKM.
Seluruh pelaku usaha advertising di Aceh untuk bersaing secara sehat dan berkualitas.
Jangan hanya bersaing pada harga. Kualitas yang paling penting.
AGA mengharapkan agar bisa mengimpor bahan baku sendiri.
Kendala Asosiasi Grafika Aceh (AGA) saat ini yaitu dunia grafika memiliki persaingan ketat terutama pada harga yang saling bersaing sehingga dilapangan kerap terjadi persaingan yang tidak sehat.
Program utama Asosiasi Grafika Aceh (AGA) periode 2021-2025 yaitu menyatukan insan grafika Aceh dan menciptakan persaingan yang sehat dan bekerjasma dengan supplier besar nasional serta bekerjasama dalam menciptakan industri yang kreatif.
Rachmad Yuliadi Nasir (WhatsApp & BiP : +628887211300)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H