Dalam diskusi publik di kota Banda Aceh, Senin 3 Desember 2018 dengan para narasumber: Nasir Djamil Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Irwan Djohan Wakil DPRA, Erlina Marlinda dari EYDC serta dr Mukhrozal Kepala Rumah Sakit Jiwa.
Thema utama yang diusung adalah "Menuju Masyarakat Aceh Yang Inklusi dan Bermartabat" dimana memiliki penekanan akan pentingnya pemastian keterlibatan penyandang disabilitas, sebagai salah satu komponen dalam keberagaman, untuk terlibat aktif dalam setiap kesempatan.
Pada tahun 2016 jumlah disabilitas di Aceh ada 64 ribu, belum termasuk psikososis. Di Banda Aceh ada 570 jiwa disabilitas, yang baru memperoleh pekerjaan yang layak baru 9 orang saja, rata-rata teman disabilitas baru bekerja dengan usaha sendiri atau modal sendiri. Jika bekerja ditempat yang layak namun hanya sebatas cleaning service serta pekerja di bengkel.
Di tingkat kota Banda Aceh biasanya dalam sebulan sekali para Penyandang disabilitas diundang ke pendopo Walikota Banda Aceh dan diberi kesempatan untuk Azan Shalat Isya dan membaca Alquran sebelum acara zikir bersama dilaksanakan yang dihadiri langsung oleh walikota Banda Aceh Aminullah Usman dan para pejabat lainnya serta masyarakat umum.
Untuk pasien psikososial setelah mereka sembuh dan dikembalikan ke masyarakat dapat diberdayakan selayaknya masyarakat biasa, baik itu dari dana desa atau lainnya.
Saat ini kebijakan-kebijakan mengenai disabilitas dapat diusulkan dalam qanun namun tidak bisa langsung disahkan. Pengesahan qanun sendiri memiliki proses, untuk DPRA satu qanun perlu biaya sebesar satu Milyar.
Di tahun 2019 nanti pemerintah akan membentuk KND (Komisi Nasional Disabilitas) sebagai pemantau untuk memastikan qanun disabilitas dilindungi dan tidak didiskriminasi.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak masyarakat untuk tidak mendiskriminasikan disabilitas. "Mereka sama dengan kita dan mereka juga berhak mendapat kesempatan di dalam pembangunan."
Ketua DPD Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Aceh, Ifwan Sahara menyampaikan harapannya agar Pemerintah Aceh bisa lebih peka terhadap issue disabilitas seperti lapangan kerja untuk disabilitas, aksessibilitas yang ramah disabilitas, Pendidikan dan kesehatan serta transportasi dan sarana pedukung seperti Halte yang bisa dipakai untuk kaum Disabilitas.
Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2018 Aceh disponsori LSM Forum Bangun Aceh (FBA) Bekerjasama dengan Organisasi-organisasi Penyandang Disabilitas & organisasi lintas komunitas, bertujuan untuk mengadvokasi kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan yang inklusi di Aceh.
Selamat Hari Disabilitas Internasional 2018. Tak ada manusia yang sempurna, setiap kelebihan pasti ada kekurangan dan setiap kekurangan pasti ada kelebihan, Â Tetap Semangat Kawan!