Nasir Djamil dari Komisi III DPR RI mengakui bahwa saat ini BNN Pusat telah menjalin kerjasama yang harmonis. Kedepan perlu orang-orang yang lebih GANAS daripada BUWAS untuk memberantas narkoba di Indonesia.
Karena dalam beberapa waktu lagi kepala Komisaris Jendral Polisi Drs. Budi Waseso S.H, sudah berakhir masa jabatannya. Makanya perlu dicari orang untuk memimpin BNN Pusat yang singkatan namanya "GANAS."
BNN Pusat juga belum mempunyai gedung sendiri, di daerah Cawang itu bukan gedung BNN Pusat tetapi milik Mabes Polri dan sudah dua kali diminta Mabes Polri untuk dikembalikan. Bila sudah tiga kali gedung BNN Pusat diminta oleh Mabes Polri maka BNN Pusat akan pindah dan berkantor di Istana Negara.
Saat ini ada lahan tanah yang diberikan oleh Presiden Indonesia untuk kantor baru BNN Pusat di kawasan Tanah Abang. Lahannya masih kosong dan belum dibangun, belum ada anggaran khusus.
BNN Pusat juga akan membangun Laboratorium khusus dan Pusdiklat khusus untuk memberantas narkotika di Indonesia.
Pada hari Kamis, 21 Desember 2017, Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Â Pusat Komisaris Jendral Polisi Drs. Budi Waseso S.H, kepala BNNP Aceh Brigjen Pol. Drs. Faisal Abdul Naser, M.H, beserta segenap staf menuju kawasan bekas lahan ganja di Lamteuba Aceh Besar.
BNN Pusat saat ini bekerja sama dengan Kementerian Pertanian membuat program alih fungsi lahan tanaman ganja menjadi tanaman pangan di Aceh Besar.
Disini dilaksanakan program Grand Design Alternative Development (GDAD) semoga dapat meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh yang hidup dikaki gunung seulawah yang dahulu petani ganja.
Masyarakat yang sebelumnya pernah terlibat menanam ganja diharapkan dapat beralih ke sekor pertanian yang lebih produktif.
Yaitu dengan menerapkan kebijakan untuk mendorong masyarakat agar tidak lagi terjerumus dalam bisnis obat terlarang ini dengan memberi mereka berbagai bentuk pelatihan dan pemberdayaan.
Lahan yang digunakan seluas 20 hektar dan ditanami jagung perdana. Hadir juga Menteri Pertanian Dr.Ir.Andi Aran Sulaiman, MP. Kementrian Pertanian akan memberikan bantuan kepada masyarakat melalui Dinas Pertanian Aceh berupa alat-alat pertanian diantaranya, traktor, pompa air dan bibit palawija.