JAKARTA-Independent, Dalam rangka memperingati HUT Sat Lantas Bhayangkara yang ke-62, banyak cara dilakukan. Salah satunya muncul ide yang cemerlang dari Kasat Lantas Polres Aceh Besar Iptu Sandi Titah Nugraha.
Di wilayah Lantas Polres Aceh Besar  banyak jalan yang berlubang dan membahayakan para pemakai jalanan. Setelah melakukan survei dan mapping maka jajaran Lantas Polres Aceh Besar mengundang pihak MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) agar datang ke Aceh khususnya wilayah Aceh besar.
Ada kegiatan khusus yaitu penambalan jalan berlubang sepanjang 100 KM dengan berjalan kaki selama 24 jam non stop.
Pada hari Sabtu 23 September 2017 dilakukan upacara sederhana pelepasan tim rekoris dari Lantas Polres Aceh Besar  yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Aceh Besar Iptu Sandi Titah Nugraha.
Tim ini terdiri atas 50 personil pria yang terdiri atas 30 orang tim penambal jalan dan 20 orang tim pengamanan. Dari 30 orang tim penambal jalan lantas Polres Aceh Besar ini dibagi 3 tim lagi, masing-masing terdiri atas 10 orang.
Dari pasar Seulimum Tim Rekoris MURI Lantas Polres Aceh Besar diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Kapolres Aceh Besar AKBP Heru Suprihasto dan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.
Pertama-tama proses penambalan jalan dilakukan didepan panggung utama pelepasan Tim Rekoris MURI Lantas Aceh Besar.
Terlihat satu buah truk pembawa aspal curah, satu mobil tangki semen cor dari PT.Lhoknga Beton, jajaran PJR dan personil Lantas Polres Aceh Besar berlahan-lahan memulai aksinya.
Mereka menempuh rute dari Pasar Seulimum hingga pergunungan Geurutee yaitu titik akhir di Geurutee Park Rest Area.
Di tengah perjalanan tim MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) turun ke lapangan untuk melihat langsung proses penambalan jalan berlubang dengan berjalan kaki. Mereka yang datang langsung yaitu Senior Manager MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) Yusuf Ngadri beserta pedampingnya.
Pada hari Minggu pagi, 24 September 2017, Â Tim Rekoris sudah memasuki titik finish tinggal 3 KM lagi. Mereka istiharat sejenak sambil tiduran di jalanan. Sebagian lagi tim Lantas Polres Aceh Besar menikmati sarapan pagi berupa mie instan, kopi dan teh hangat dari warung kopi di sepanjang rute yang mereka lewati.
Dari Sat lantas Polda Aceh datang dengan mobil patroli yaitu AKBP. Adnan, polisi yang di kalangan rakyat Aceh terkenal dengan spesialis "meu pep-pep." Â Hal ini tentu saja menambah moril Tim Rekoris untuk mencapai titik finish.
Beberapa orang personil Lantas Polres Aceh Besar menggunakan pembalut wanita di kakinya agar tidak lecet. Ada juga porsonil Lantas Polres Aceh Besar yang bandel memakai sepatu nomor 40 yang biasanya memakai sepatu nomor 42. Tentu saja sudah bisa ditebak, kakinya lecet total.
Tepat jam 11.00 WIB, Hari Minggu, 24 September 2017, tim penambal jalan berlubang sejauh 100 KM dengan berjalan kaki masuk finish di Geurutee Park Rest Area.
Hadir juga di titik finish Kapolres Aceh besar AKBP Heru Suprihasto dan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali. Mereka digotong beramai-ramai oleh personil Lantas Polres Aceh Besar masuk titik finish.
Salah seorang peserta jalan kaki dari lantas Polres Aceh Besar ada yang tumbang saat masuk finish, keadaan sedikit kacau. Tim kesehatan mencoba memberi pertolongan. Setelah digotong dan dibawa ke tempat teduh dan dipijit-pijit kakinya, akhirnya personil yang pingsan ini sadar.
Semua keluarga dari Lantas Polres Aceh Besar  turut hadir dengan naik bus khusus untuk melihat akhir finish tim penambal jalan berlubang sejauh 100 KM dengan berjalan kaki.
Kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk memecahkan rekor MURI akan tetapi merupakan sebagai amal ibadah bagi kita, karena telah berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, tentunya akan menjadi suatu ibadah.
Selanjutnya diadakan acara sambutan, pemberian sertifikat MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) untuk Lantas Polres Aceh Besar  Sandi Titah Nugraha, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali serta PT.Lhoknga Beton Harum N.
Disini PT.Lhoknga Beton membantu sekitar 8-9 M3 untuk menambal lubang jalan yang terkoyak di sepanjang perjalanan sejauh 100 KM.
Berhubung kegiatan ini belum pernah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu MURI menyatakan bahwa ini rekor baru.
Dalam sambutannya Senior Manager MURI Yusuf Ngadri sangat mengharapkan agar acara ini dapat memotivasi dan menginspirasi setiap masyarakat. Termasuk korps lalu lintas atau komponen lainnya.
Setelah istirahat sejenak maka personil  Lantas Polres Aceh Besar  menggotong Kasat Lantas Polres Aceh Besar Iptu Sandi Titah Nugraha dan menceburkan ke sungai di Geurutee Park Rest Area.
Tentu saja Kasat Lantas Polres Aceh Besar Iptu Sandi Titah Nugraha  terkejut atas perbuatan anak buahnya. "Untung tidak ada buaya, kalau tidak sudah putus kaki ini dimakan buaya," canda Sandi Titah Nugraha.
Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng tanda syukuran telah berhasil kegiatan pemecahan Museum Rekor-Dunia Indonesia, penambalan jalan berlubang sejauh 100 KM dengan berjalan kaki. Foto-foto dan makan siang bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H