JAKARTA-Independent-Berlibur ke Pulau Weh Sabang pasti menyenangkan bila Anda membawa kendaraan roda dua maupun roda empat dengan menggunakan Kapal ferry KMP BRR.
KMP BRR dibawah pengoperasian PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan menjadi moda transportasi utama ke pulau Weh Sabang, ujung Indonesia.
Bila KMP BRR rusak atau naik dock maka sarana angkutan laut ke Sabang sedikit kacau dan membuat harga bahan-bahan pokok menjadi naik.
Menurut catatan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyediakan layanan penyeberangan di 180 lintasan yang dilayani 135 kapal (komersial dan perintis). Jalinan lintasan ini merangkai pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke dan dari Talaud di Utara hingga Rote di bagian Selatan.
Pada waktu terjadinya gempa bumi dan tsunami Aceh 26 Desember 2004, juga menghancurkan sarana prasarana pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh.
Pasca pembangunan kembali maka pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh diresmikan pada hari Senin 23 Februari 2009, nilai proyek sebesar Rp 72 Milyar dan pengoperasian kapal baru KMP BRR senilai Rp 26,4 Milyar.
Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh mempunyai kedalaman 5,1 meter dan kapasitas dermaga hingga 1500 GRT.
Kapten kapal KMP BRR yang pertama pada pengoperasian KMP BRR Senin 23 Februari 2009 adalah kapten Sugianto. Selanjutnya pada November 2010, KMP BRR dinahkodai oleh putra asli Sabang yaitu Kapten Muhammad Noer.
Kapten KMP BRR ini berperawakan kecil dan banyak orang yang tidak menyangka bahwa kapten Muhammad Noer inilah Nahkoda KMP BRR.
Beberapa profil tentang kapten KMP BRR Muhammad Noer : lahir di Sabang pada tanggal 30 November 1975. Sekolah di SDN 6 Sabang, SMPN I Sabang, SMAN I Sabang serta kuliah di Maritim Jakarta (STIP-Sekolah Tinggi Ilmu pelayaran). Sekarang Kapten Muhammad Noer berijazah ANT III( Ahli Nautika Tingkat III).
Kapten Muhammad Noer mulai bergabung di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sejak bulan Februari 2009, pertama menjadi mualim I dan menjadi nakhoda KMP BRR pada tanggal 30 November 2010.
Data PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) KMP BRR sendiri berkapasitas 375 penumpang, 911 GRT dan 27 unit kendaraan.
Data yang tertera pada ruang nahkoda KMP BRR yaitu jumlah penumpang total 377 orang dengan 68 orang kelas ekslusif, 78 orang kelas bisnis dan 231 orang kelas bisnis, 911 GRT, 241 NRT.
Ramp Door panjang 6 meter, lebar 4 meter. Panjang kapal (LOA) 61,3 meter, lebar 13,2 meter, dalam 3,9 meter, sarat air 2,8 meter. Mesin mitsubishi 2 X 809/1100 kw/ps dengan 2100 rpm. Tahun pembuatan 2008, bahan bakar diesel/solar.
Untuk kendaraan (campuran) kendaraan kecil 17 unit, bis & truck sedang 4 unit, bis & truck besar 4 unit total 25 unit.
Bila libur panjang akhir pekan, liburan sekolah penumpang KMP BRR bisa mencapai angka 450 orang lebih dan bisa berlayar 3-4 trip setiap harinya.
KMP BRR dibuat pada galangan PT.Dok dan perkapalan Kodja Bahari (persero) cabang Palembang akan tetapi di dinding kapal (buritan) ditulis Tanjung Priok.
Kerusakan yang parah terjadi beberapa waktu lalu hampir 2 bulan KMP BRR tidak jalan sempat naik dock (awal Oktober 2016) akibat mesin kiri gear boax rusak dan pada pertengahan Desember 2016, AC mesin KMP BRR rusak (Rubber Impeller Sea Control ME).
Ada hal-hal unik dari kebijakan kapten KMP BRR, Muhammad Noer yaitu bila masuk shalat di ruang nahkoda dilaksanakan shalat berjamaah sejak tahun 2013. Peristiwa tenggelamnya KMP Gurita pada 19 Januari 1996 juga diperingati oleh KMP BRR.
Pada hari "H" sejak 19 Januari 2011 maka KMP BRR melakukan perjalanan dari Sabang pagi hari dan pada tempat lokasi tenggelamnya KMP Gurita maka dilakukan putaran kapal ferry KMP BRR sebanyak 3 kali disertai klakson/trompet elektromekanik.
Peringatan tenggelamnya KMP Gurita setiap tanggal 19 Januari juga disertai dengan zikir, doa bersama dan sedikit tausiah di anjungan kapal ferry KMP yang dipimpin langsung seorang ustad yang difasilitasi oleh kapten KMP BRR Muhammad Noer.
Acara ini biasanya diikuti oleh sanak saudara korban tenggelamnya KMP Gurita, oarng-orang yang selamat, serta sejumlah penumpang lainnya dan ABK KMP BRR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H