Mohon tunggu...
Rachmad Yuliadi Nasir
Rachmad Yuliadi Nasir Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independent

Rachmad Yuliadi Nasir, Jurnalis Independent, WA 0888.7211.300 Sang Traveller Twitter:@rachmadyuliadi, Email: puspiatur@gmail.com, FB/tragedi.gurita dan FB/puspiatur.aceh

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Siapa Kepala Museum Sabang?

11 Januari 2017   15:34 Diperbarui: 11 Januari 2017   15:48 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.Gedung putih bekas koperasi catnya mengempal dan tidak rapi, harus di cat ulang, kamar mandinya kotor sekali, mungkin ini untuk perpustakaan.

5.Gedung baru, theather warna hitamnya, catnya udah ada yang terkelupas (belum setahun), dicat tipis. Bekas aliran air dari atas gedung terlihat coklat.

6.Depan theather ada pohon mangga, satu buah pohon mangga sudah ditebang untuk membuat mushala, duhulu bekas tempat "kuntilanak" tingggal.

7.Ada satu lagi pohon mangga di selasar itu bisa dipangkas jangan tinggi sekali, atau ditebang saja biar tidak kotor.

8.Pasang cctv di area museum Sabang.

9.Disamping gudang ada dua kamar mandi yang kotor, krannya sudah berkarat harus diganti.

10.Perbanyak koleksi museum Sabang.

11.Buat website, facebook, twitter, instagram tentang museum Sabang.

12.Segera bergabung dengan asosiasi museum indonesia.

13.Gedung sebelah kanan jalan Raden Saleh warna kuning milik BPKS segera diberdayakan sebagai (Tourist Information Center), jangan kosong tidak terurus.

Diharapkan semua pihak agar memberi dukungan termasuk kolektor untuk dapat memberikan saran dan pendapat serta sumbanganya dalam bentuk, dokumentasi, benda antik atau lainnya yang berhubungan dengan historis masa kejayaan Sabang saat dikenal dengan nama Kolen Station (1881-1942) demi kemajuan museum Sabang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun