Mohon tunggu...
Indarto Matnur
Indarto Matnur Mohon Tunggu... Wirausaha -

Indarto Matnur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

The Main Value of Gratitude

16 Juni 2015   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu beragam, begitu berbeda, tapi setiap individu tersebut mampu memiliki tingkat kebahagiaan dan ketenangan hati yang sama. Hal ini dikarenakan tingkat kehidupan ekonomi dan sosial belum tentu menjamin kebahagiaan seseorang. Seseorang yang mampu mencukupi kebutuhannya untuk makan sebanyak dua kali masih dapat merasakan kebahagiaan ketika ia melihat ternyata masih banyak orang yang makan hanya 2 hari sekali. seseorang yang memiliki dua salinan pakaian masih dapat berbahagia ketika mengetahui masih banyak diluar sana yang setiap harinya tidak penah mengganti pakaiannya.

Kehidupan di dunia ini harus di iringi dengan sikap mensyukuri apa yang kita punya. Sikap syukur dapat kita terapkan ketika mengetahui banyak orang yang belum dapat memehuni kebutuhan hidupnya seperti yang dapat kita lakukan.

Orang yang bersyukur akan selalu melihat dirinya tercukupi walaupun sekurang-kurannya materiil yang ia miliki. Ia akan selalu melihat bahwa kehidupan yang ia jalani hari ini merupakan anugerah Tuhan yang harus sebaik-baiknya dijalani dan tidak boleh di sia-siakan.

Perasaaan syukur merupakan sebuah penegasan dalam kebaikan dan kebahagiaan. Ketika seseorang bersyukur dalam kehidupannya, ia telah mengidentifikasi berapa jumlah kebaikan dan kebahagiaan yang telah ia terima dan jalani didalam kehidupannya. Fenomena bersyukur pun erat kaitannya dengan sumber kebaikan yang hadir pada diri seseorang. Dengan bersyukur kita akan lebih menghormati sumber kebaikan ataupun kebahagiaan tersebut baik berasal dari diri kita, orang lain, maupun berasal dari Tuhan.

Dengan konsep seperti ini, seseorang akan menghiraukan sakit atau keluhan yang hadir pada dirinya, karena jumlah energy negative tersebut tidak dominan dibandingkan dengan jumlah kebaikan atau kebahagiaan yang telah ia terima.

Rasa bersyukur itu merupakan sebuah bentuk peluapan emosi kebahagiaan, tidak hanya kebahagiaan kepada diri sendiri maupun orang lain, syukur lebih dari itu, ia memiliki keterkaitan hubungan dengan Tuhan.

Jika kita bersyukur, maka kita akan lebih menghargai kehidupan, setiap detik kehidupan, setiap langkah dan setiap nikmat yang hadir pada diri kita. Jika kita bersyukur, apa yang kita miliki telah mencukupi lebih dari kebutuhan kita, telah menghapus segala kerisauan akan keinginan berlebihan pada diri kita.

Mereka yang bersyukur akan merasakan bahwa waktu didalam kehidupan lebih sedikit dibandingkan untuk mengucapkan terimakasih atas segala nikmat yang telah diberikan.

Materi didunia tak dapat memberikan ketenangan kepada seseorang, ketenangan dan kebahagiaan hadir dari hati seseorang, dan ketentraman hati seseorang hadir ketika ia mencukupkan nikmat yang telah ia terima. Mari membuat hidup lebih baik dengan bersyukur.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun