Mohon tunggu...
Indarta Kuncoro Aji
Indarta Kuncoro Aji Mohon Tunggu... Researcher -

Suka bereksperiement (Researcher)/ Kadang-kadang diundang ngajar/ Tukang kebun sendiri/ Keyword: Fisika, Nuklir, Sains, Teknologi, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sejarah, Budaya, Pertanian, dan Peternakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Berdonasi, Iba Juga Harus Pilih-pilih

15 Juni 2016   01:35 Diperbarui: 15 Juni 2016   09:17 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Itulah sedikit realita kekonyolan masyarakat saat ini. Yang di Kota nggak tahu apa-apa merasa iba, yang miskin di desa (yang dikasihani ternyata begitu), dan masih banyak kekonyolan lain yang tidak perlu diceritakan.

Selama satu tahun tersebut saya belajar banyak tentang hidup. Bahwa tidak semua orang susah harus kita bantu, tetapi bantulah orang-orang yang baik. Nah, kembali lagi, kira-kira 265 juta itu bakalan dibuat apa ya sama ibu penjual warung? Ada sih bocorannya disini.

"Sampai saat ini belum ada kabarnya, saya tunggu-tunggu dari kemarin, baru dari utusan Pak Jokowi doang," kata Eni. Dari kalimat ini kira-kira pada paham gak bagaimana isi hati si ibu tersebut. Nah itu yang kenapa saya nggak berani komentar banyak, karena saya juga nggak tahu isi hati ibu tersebut, kenapa berjualan di bulan Ramadhan. Hanya Allah yang tahu apakah itu baik atau tidak dengan alasan-alasan yang ada dihati ibu tersebut. Cuma intinya hati-hati dalam berdonasi ke orang miskin men.

Menurut Al Hasan Al Bashri bahwa “Orang yang beramal tanpa ilmu seperti orang yang berjalan bukan pada jalan yang sebenarnya. Orang yang beramal tanpa ilmu hanya membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan. Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh, namun jangan sampai meninggalkan ibadah. Gemarlah pula beribadah, namun jangan sampai meninggalkan ilmu. Karena ada segolongan orang yang rajin ibadah, namun meninggalkan belajar.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun