kemudian kinanti marah dan berdiri sambil berkata saya itu sudah punya pacar ibu, jadi ibu tidak bisa memaksa saya begituh…..Entah apa yang dipikirkan kinanti saat itu sembari berdiri dia”..
mengangkat “tanggan sapta yang sedang berdiri [ secara kebetulan dan bersamaan sapta hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil tiba – tiba tanggan sapta di rtarik dan di pegang oleh kinanti] kemudian kinanti pun berkata ini pacar saya buk..dia juga anak kesatuan baik orang nya, namanya Arya Sapta mas Arya Sapta…[ kinanti membaca nik name yang ada di seragam sapta] Sapta pun binggung dan oh..sambil tangan nya ,melambai – lambai kearah sang ibu kinanti. Sang ibu pun marah dengan meningalkan café tersebut. Tak lama kemudian Airlangga pun juga meningalkan café tersebut sambil berkata kamu itu jodoh saya kinanti.
Teman – teman sapta pun bertanya..ohh jadi rupanya kalian saling kenal to…Engkak ..ndes [Pangilan akrab diantara mereka].
Sapta pun bertanya kepada kinanti” apa maksud kamu begitu..melibatkan saya yang tidak tau menanu, kenal pun juga tidak.
Kinanti” maaf kan saya, saya spontanitas saja , menarik tanggan anda tolong jangan marah kepada saya
Sapta “ ini pertama dan terakhir, lain kali jangan anda ulang lagi [ sembari berjalan menuju kamar mandi] , setelah dari kamar mandi mereka semua meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke rumah masing – masing.
Dia yang berjalan pelan di hadapanku
Seakan memberi tanda bagiku untuk mendahulinya
Dan akupun berjalan tiga langkah lebih jauh darinya
Sembari menoleh kebelakang apakah ia masih berjalan atau berhenti dari langkahnya
Langkah ku tidaklah terlalu cepat seperti kebanyakan orang….yang berjalan dengat ritme cepat