Mohon tunggu...
Hennypatria
Hennypatria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen

Indarr Pratayu, merupakan perempuan muda, yang menyukai politik dan sosial, Dan Dia Merupakan seorang mahasiswi Pasca Sarjana di Kelas DobelDegre salah satu PTN di Jatim. walaupun tidak mengambil jurusan Politik ataupun hukum , dia sanggat mencintai kegiatan yang bersifat sosial. kecintaan nya dengan ketidak adilan mengantarkannya berjibagu dengan mereka yang termajinalkan. Dan kali ini dia meluangkan sebagian waktunya untuk berbagi dengan LPKA atau yang kita kenal dengan Lapas Anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenapa Harus Dia #4 [Indarr Pratayu]

13 Juni 2016   19:07 Diperbarui: 13 Juni 2016   19:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kemudian kinanti marah dan berdiri sambil berkata saya itu sudah punya pacar ibu, jadi ibu tidak bisa memaksa saya begituh…..Entah apa yang dipikirkan kinanti saat itu sembari berdiri dia”..

 mengangkat “tanggan sapta yang sedang berdiri [ secara kebetulan dan bersamaan sapta hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil tiba – tiba tanggan sapta di rtarik dan di pegang oleh kinanti] kemudian kinanti pun berkata ini pacar saya buk..dia juga anak kesatuan  baik orang  nya, namanya Arya Sapta mas Arya Sapta…[ kinanti membaca nik name yang ada di seragam sapta] Sapta pun binggung dan oh..sambil tangan nya ,melambai – lambai kearah sang ibu kinanti. Sang ibu pun marah dengan meningalkan café tersebut. Tak lama kemudian Airlangga pun juga meningalkan café tersebut sambil berkata kamu itu jodoh saya kinanti.

Teman – teman sapta pun bertanya..ohh jadi rupanya kalian saling kenal to…Engkak ..ndes [Pangilan akrab diantara mereka].

Sapta pun bertanya kepada kinanti” apa maksud kamu begitu..melibatkan saya yang tidak tau menanu, kenal pun juga tidak.

Kinanti” maaf kan saya, saya  spontanitas saja , menarik tanggan anda tolong jangan marah kepada saya

Sapta “ ini pertama dan  terakhir, lain kali jangan anda ulang lagi [ sembari berjalan menuju kamar mandi] , setelah dari kamar mandi mereka semua meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke rumah masing – masing.

Dia yang berjalan pelan di hadapanku

Seakan memberi tanda bagiku untuk mendahulinya

Dan akupun berjalan tiga langkah lebih jauh darinya

Sembari menoleh kebelakang apakah ia masih berjalan atau berhenti dari langkahnya

Langkah ku tidaklah terlalu cepat seperti kebanyakan orang….yang berjalan dengat ritme cepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun