Mohon tunggu...
Indar Dewi
Indar Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Umur 21 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berpengaruhkah Konsumsi Minuman Beroksigen Terhadap Imunitas Kita?

13 Januari 2022   07:15 Diperbarui: 13 Januari 2022   07:34 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Indar Dewi,1 Rusdi,2 Erni Erfan3

1Mahasiswa Program Studi Biologi Universitas  Cokroaminoto Palopo yang mengikuti Program MBKM di Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta .

2Dosen Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta

3Dosen FKG Universitas Trisakti

Corresponding author: rusdi@unj.ac.id

          Air memiliki peran yang sangat penting untuk berlangsungnya reaksi kimia (metabolisme) di dalam tubuh manusia. Fungsi air di dalam tubuh adalah sebagai pelarut dan tempat berlangsungnya metabolisme di dalam dan luar sel. Salah satu zat yang terlarut dalam air adalah oksigen. Kurang lebih 50% tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan oksigen dan air sangat diperlukan oleh tubuh untuk keberlangsungan metobolisme.2

        Variasi minuman beroksigen sangat beragam dan lebih banyak di konsumsi saat melakukan aktivitas yang berat (fisik). Oksigen akan di serap melalui membran usus halus dan usus besar yang akan meningkatkan imunitas dan mengatur sistem sirkulasi yang ada didalam tubuh manusia. Oksigen ditemukan oleh Karl Scheele dan Joseph Priestley pada awal abad ke-18, tepatnya pada tahun 1773. Oksigen di simbolkan dengan huruf  O pada sistem periodik. Pada kondisi normal gas oksigen memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Sumber oksigen bebas di udara berasal dari dekomposisi uap air oleh pancaran sinar ultraviolet (UV) pada lapisan atas atmosfer dan hasil fotosintesis organisme berklorofil di biosfer. Oksigen berperan pada proses pembakaran yang ada pada tubuh, yang akan mengubah komponen protein, lemak serta karbohidrat menjadi sumber energi yang di butuhkan tubuh agar dapat melakukan kegiatan. Oksigen adalah unsur vital pada regenerasi sel, tanpa oksigen akan terjadi proses degenerasi.2

    Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah ditemukan produk minuman beroksigen. Minuman beroksigen berfungsi menambah konsentrasi oksigen 7-8 kali lebih besar dibandingkan air minum pada umumnya. Produksi air minum berogsigenasi meliputi proses, reverse osmosis, filtrasi dan sterilisasi dengan menggunakan sinar ultraviolet dan ozonisasi, dan penginjeksian oksigen dengan tekanan yang tinggi pada suhu yang rendah.

     Kurangnya jumlah oksigen dalam tubuh pada saat melakukan aktivitas berlebihan menyebabkan pergeseran reaksi respirasi aerob menjadi respirasi anaerob secara otomatis. Dengan tidak adanya oksigen maka siklus Krebs dan rantai transpor elektron tidak berlangsung, sebaliknya terjadi pengubahan asam piruvat menjadi asam laktat dalam kondisi anaerob. Tubuh mempunyai mekanisme homeostatis dimana semakin tinggi ATP yang  di gunakan, maka akan semakin tinggi oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada orang dewasa yaitu berkisar 250  mL/menit  dan akan bertambah hingga 4000 mL/menit saat melakukan aktivitas berat.1

     Masuknya oksigen melalui saluran pencernaan dan akan berdifusi dalam darah dan dapat menambah jumlah oksigen pada tubuh dan juga memiliki keuntungan bagi kesehatan manusia. Peran oksigen yaitu dapat menghasilkan metabolisme pada sel imun seperti sel yang menjaga  proses pertahanan di dalam tubuh kita.5  CD4  adalah asam amino yang ada pada sel Th dan berperan sebagai produksi antibody dan aktivasi makrofag, CD5 dan CD6 adalah asam amino yang ada pada sel Natural Killer (NK) yang berperan sebagai pembunuh sel yang telah terinfeksi  virus baik secara spesifik maupun non spesifik serta sel tumor, CD8 adalah asam amino yang ada pada pada  sel Tc dan berperan sebagai pembunuh sel seperti sel tumor dan sel yang telah terinfeksi virus serta sel kanker.1

     Limfosit merupakan diantara jenis laukosit yang berperan pada proses mekanisme ketahanan tubuh. Lebih dari 20% pada semua sel darah putih di dalam peredaran darah orang dewasa terdiri atas sel B dan sel T yang juga adalah bagian utama pada sistem imunitas tubuh. Sel T helper merupakan molekul permukaan pada CD4.  Sel Th mengaktivasi makrofag sebagai pembunuh sel TC yang akan membunuh sel yang telah terinfeksi mikroba dan mengeliminasi sumber infeksi pada mikroba. 1

     Kadar IL-6 meningkat disebabkan karena melakukan aktivitas yang berat, seperti olahraga1. Namun IL-6 dalam sirkulasi darah disebabkan oleh faktor, diantaranya durasi, intensitas dan jenis latihannya1.  Kadar IL-6 adalah indikator terbentuknya inflamasi seperti TNF-α . Maka dari itu tidak di harapkan terjadinya peningkatan IL-6 dalan jumlah tinggi.

     Kadar malonaldehida adalah pengujian untuk keamanan konsumsi minuman beroksigen. Hal ini dapat di lakukan dengan latihan fisik yang akan meningkatkan kebutuhan oksigen di karenakan kerja otot yang sangat aktif pada tubuh 100 kali lipat dibandingkan dengan kondisi pasif. Selain itu, proses untuk menghasilkan ATP membutuhkan oksigen dan pada proses sirkulasi yang terjadi berpengaruh pada peningkatan  pembentukan radikal bebas. Senyawa oksigen reaktif dan radikal bebas dalam jumlah normal berfungsi secara biologis, contohnya pada sel darah (leukosit) untuk menghasilkan H2O2 yang akan mematikan beberapa jenis jamur dan bakteri serta penataan pertumbuhan sel, tetapi tidak melakukan perlawanan secara spesifik1. Radikal bebas akan menghasilkan rasa stres oksidatif yang dapat di sebabkan oleh tidak seimbangnya oksigen serta antioksidandan  akan mengakibatkan rusaknya pada sel dan berperan di dalam mekanisme rusaknya hati.4 Radikal bebas akan menambah peroksidasi lemak lalu akan terjadi adanya dekomposisi sehingga terbentuk malondialdehide (MDA) pada darah. Harapannya adalah minum minuman beroksigen tidak akan berpengaruh dalam  meningkatkan jumlah radikal bebas yang di tunjukkan pada kadar malonaldehida (MDA).  Pengukuran kadar malonaldehida (MDA) dalam darah setelah intervensi minuman yang mengandung oksigen tinggi kadar MDA menurun dari 0.864±0.182 nmol/mL menjadi  0.772±0.185 nmol/mL.4 Perubahan jumlah malonaldehida (MDA) ini tidak signifikan karena berdasarkan uji perbandingannya. Radikal  bebas  akan terbentuk  dengan endogen maupun eksogen. Secara  eksogen radikal  bebas akan terbentuk  pada  luar  tubuh  seperti  saat terpapar polusi, makanan, obat-obatan, asap rokok  ataupun  iradiasi yang  kemudian  bereaksi  di  dalam tubuh. Secara endogen radikal bebas akan terbentuk di karenakan terjadi reaksi biokimia  pada tubuh.1

     Meningkatnya kebutuhan oksigen di dalam tubuh disebabkan aktivitas berat yang dilakukan sehari-hari, seperti saat berolahraga yaitu bermain bola, basket dan lain-lain. Hal tersebut disebabkan setelah melakukan aktivitas fisik selama 4 menit maka akan meningkatkan difusi oksigen oleh paru-paru 15 kali dari keadaan normal dan akan menurun sampai 40 menit setelah melakukan latihan fisik. Pada saat latihan fisik terjadi peningkatan aliran darah hingga mencapai 25 kali lipat. Meningkatnya ventilasi dan aliran darah, maka akan banyak oksigen yang berdifusi ke kapiler paru-paru dan berikatan dengan hemoglobin. Dengan demikian, tubuh dapat secara langsung mempertahankan kadar oksigen yang ada dalam darah agar tidak terjadi  penurunan selama olahraga dimulai.3

Kegiatan salah olahraga yang dilakukan yang akan membutuhkan minuman beroksigen

(https://www.sehataqua.co.id/air-beroksigen-sama-atau-beda-dengan-air-biasa/)

     Dapat disimpulkan bahwa air minum beroksigen dapat meningkatkan oksigen yang dibawa oleh darah. Air ini tidak menstimulasi proliferasi sel limfosit dan juga sebenarnya tidak menurunkan jumlah sel hidup, sel limfosit yaitu B dan T pada manusia. Maka dari itu  meminum minuman beroksigen aman untuk dikonsumsi dan tidak akan  mempunyai efek samping. Dengan mengonsumsi  minuman beroksigen maka tidak akan berpengaruh pada sistem imunitas dalam memproduksi antibodi pada kadar CD4 dan CD8 (p>0.05), memfagosit sel yang telah  terinfeksi virus serta termutasi. Namun, jumlah CD5 dan CD6  mengalami peningkatan yang sangat signifikan (p<0.05).1  Asam amino pada CD5 dan CD6 merupakan protein pada sel Natural Killer yang berperan memfagosit sel terinveksi virus serta sel tumor. Minuman  beroksigen juga tidak berdampak pada kadar malonaldehida (MDA) yang merupakan parameter pada stress  oksidatif, serta  juga tidak  akan meningkatkan jumlah IL-6 dimana merupakan indikator pada inflamasi (peradangan).1

Daftar Pustaka

1. Refdi, C.W., Zakaria, F.R., dan Giriwono, P.D. (2014). Pengaruh Minuman Beroksigen Terhadap  Sistem Imun, Kadar Malonaldehida dan Performa Responden Mahasiswa Olahragawan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 25(1).

2. Mahardika, et all. 2016. Pengaruh Minuman Berkadar Oksigen Tinggi Terhadap Saturasi Oksigen Pada Olahraga Lari. Jurnal Kedokteran Klinik. 1(1).

3. Mangolo, IE, et all. 2016. Pengaruh Minuman Beroksigen Tinggi Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Olahraga Lari. Jurnal Kedokteran Klinik. 1(1).

4. Zaetun, S. et all. 2017. Profil Kadar MDA (Malondialdehide) Sebagai Penanda

              Kerusakan Seluler Akibat Radikal Bebas Pada Tikus Yang Diberikan Air Beroksigen. Jurnal Analis Medika Bio Sains. 4(2).

5. Sepriani, R. 2017. Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen Terhadap Kemampuan Volume Oksigen Maksimal (Vo2 Maks). Jurnal                 Menssana. 2(2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun