Dalam minggu pembelajaran sejarah yang saya gunakan dengan menggunakan model diskusi panel seperti layaknya acara diskusi yang ada di media televisi dengan nama acara yang berbeda. Ada nama acaranya mata najwa, mimbar demokrasi, Indonesia Lawyers club dan lain sebagainya. Proses pembelajaran yang menitikberatkan kepada penguatan argumentasi dan komunikasi baik dari sisi narasumber maupun dari sisi host.
Sengaja memang saya menggunakan model pembelajaran itu karena terkait dengan materi pergerakan nasional yang memiliki cakupan makna yang dalam memahami proses pergerakan nasional sejak 1908 hingga kebermanfaatannya pada saat ini.
Menarik ketika materi ini ditawarkan kepada peserta didik yang suka akan tantangan dan ingin belajar berkomunikasi lebih lanjut. Proses ekspresi dalam membangun narasi dan ide gagasan dapat ditampilkan pada pembelajaran model diskusi panel.
Proses pembelajaran talkshow bagian dari proses pembelajaran abad ke 21 yang menekankan pada keterampilan yang dikenal dengan istilah "The 4Cs", yaitu communication, collaboration, critical thinking, dan creativity.
Keterampilan komunikasi merupakan bagian dari pembelajaran keterampilan dalam berbicara (lisan) maupun tulisan, merupakan proses pembelajaran keterampilan yang sangat penting dan berharga di kehidupan sehari-hari bagi peserta didik.
Secara sederhana, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan informasi atau interaksi dari pengirim pesan kepada penerima (audiens). Komunikasi yang baik akan menghasilkan timbal balik antara pengirim pesan dengan penerima (audiens) dan tersampaikannya informasi. Sehingga proses terjalinnya interaksi akan berjalan baik dan lancar.
Metode talkshow dalam pembelajaran merupakan bagian dari proses peserta didik dapat memahami akan peran pentingnya pergerakan nasional kala itu yang kemudian untuk diimplementasikan pada masa kini. Maka metode ini dapat membangun narasi yang positif bagi peserta didik untuk melibatkan narasi berfikirnya dalam membangun komunikasi yang baik. Proses komunikasi inilah yang terkadang menjadi penghambat dalam proses interaksi.
Gelar wicara atau tayang bincang (bahasa Inggris: talk show; chat show) adalah suatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan atau diskusi seorang atau sekelompok orang "tamu" tentang suatu topik tertentu (atau beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara.
Tamu dalam suatu gelar wicara biasanya terdiri dari orang-orang yang telah mempelajari atau memiliki pengalaman luas yang terkait dengan isu yang sedang diperbincangkan.
Suatu gelar wicara bisa dibawakan dengan gaya formal maupun santai dan kadang dapat menerima telepon berupa pertanyaan atau tanggapan dari pemirsa atau orang di luar studio.
Salah satu metode yang melibatkan seluruh siswa untuk tampil berkomunikasi di depan kelas adalah metode talkshow. Badiah et al., (2013) mengungkapkan bahwa metode talkshow melibatkan siswa untuk menciptakan interaksi bermakna yang ditampilkan di depan kelas dan menumbuhkan sejumlah keterampilan, yaitu keterampilan mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menanggapi sebuah masalah, membuka dan menutup acara, memandu acara, serta menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian di depan publik, berkembangnya kreativitas seluruh siswa dalam pembelajaran, dan mampu mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan yang ada pada masyarakat.
Metode talkshows merupakan sebuah metode tayangan yang menghadirkan narasumber yang dilibatkan dalam pembicaraan terkait tema atau kondisi yang dibahas terkait suatu topik yang menarik. Topik yang menarik dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran di kelas, yaitu sub-materi terbentuknya organisasi pergerakan nasional, sumpah pemuda hingga pergerakan wanita pada masa kolonial Belanda. Metode talkshow dapat memunculkan keterampilan komunikasi siswa.
Sebelum maju ke depan siswa mempersiapkan diri dan kelompoknya untuk maju ke depan kelas. Di buatkan scrip acuan untuk dimulainya pelaksanaan kegiatan pembelajaran talkshow sehingga dapat memudahkan dan membagi rekan dalam sekelompok dapat belajar materi,
Tahap pembelajaran yang dilakukan adalah: Pertama Siswa dibagi menjadi enam kelompok, terdiri dari enam orang siswa perkelompok. Kedua Setiap kelompok diberikan satu tema untuk dibahas; a) terbentuknya organisasi pergerakan nasional b). Lahirnya Organisasi keagamaan, c) Partai politik pada masa radikal d). Akhir periode pemerintahan kolonial Belanda e) gerakan perempuan dan pemuda f ) Sumpah Pemuda Ketiga Siswa diminta untuk menyiapkan catatan berisi informasi masing-masing tema yang diberikan terkait kajian buku pergerakan nasional Siswa diminta menghapal informasi dari catatan tersebut. Empat) Siswa bertindak sebagai narasumber. Setiap kelompok memiliki dua jenis peran, yaitu sebagai Host dan Narasumber. Lima) Metode talkshow dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu: pembukaan dan perkenalan narasumberoleh pembawa acara, pembahasan dan tanya jawab sesuai tema yang dibimbing oleh pembawa acara dan penutup berupa kesimpulan oleh pembawa acara.
Kegiatan yang dilakukan di depan kelas sebelumnya kelas disiapkan seperti acara talkshow di televisi, yaitu terdapat kursi untuk pembawa acara dan narasumber, serta layar proyektor yang menampilkan profil narasumber. Sejarawan dan Pengamat Sejarah. Pembawa acara mengawali dengan menanyakan kesediaan narasumber untuk dimulainya talkshow. Kemudian pembawa acara mulai memberikan pertanyaan pemancing.
Pertanyaan ini menciptakan suasana yang lebih santai, namun tetap mengarah pada tujuan pembelajaran dan memunculkan keterampilan komunikasi. Saat siswa menjelaskan tentang pengertian pergerakan nasional, maka keterampilan komunikasi yang dapat dinilai berhubungan dengan kemampuan siswa membedakan fakta dan pendapat, serta menyusun komunikasi yang memiliki tujuan.
Sementara itu, kemampuan siswa dalam menanggapi pesan yang disampaikan pembawa acara dalam bentuk selingan termasuk yaitu mampu mengidentifikasi dan menafsirk pesan yang terbuka dan pesan tersirat. Penampilan siswa secara keseluruhan, termasuk volume suara, nada dan artikulasi termasuk kedalam penilaian keterampilan.sumber Silahkan di klik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H