Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ragam Pembelajaran Sejarah dengan Model Diskusi Panel

28 November 2023   23:05 Diperbarui: 28 November 2023   23:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam minggu pembelajaran sejarah yang saya gunakan dengan menggunakan model diskusi panel seperti layaknya acara diskusi yang ada di media televisi dengan nama acara yang berbeda. Ada nama acaranya mata najwa, mimbar demokrasi, Indonesia Lawyers club dan lain sebagainya. Proses pembelajaran yang menitikberatkan kepada penguatan argumentasi dan komunikasi baik dari sisi narasumber maupun dari sisi host.

Sengaja memang saya menggunakan model pembelajaran itu karena terkait dengan materi pergerakan nasional yang memiliki cakupan makna yang dalam memahami proses pergerakan nasional sejak 1908 hingga kebermanfaatannya pada saat ini. 

Menarik ketika materi ini ditawarkan kepada peserta didik yang suka akan tantangan dan ingin belajar berkomunikasi lebih lanjut. Proses ekspresi dalam membangun narasi dan ide gagasan dapat ditampilkan pada pembelajaran model diskusi panel. 

Proses pembelajaran talkshow bagian dari proses pembelajaran abad ke 21 yang menekankan pada  keterampilan yang dikenal dengan istilah "The 4Cs", yaitu communication, collaboration, critical thinking, dan creativity. 

Keterampilan komunikasi merupakan bagian dari pembelajaran keterampilan dalam berbicara (lisan) maupun tulisan, merupakan proses pembelajaran keterampilan yang sangat penting dan berharga di kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. 

Secara sederhana, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan informasi atau interaksi dari pengirim pesan kepada penerima (audiens). Komunikasi yang baik akan menghasilkan timbal balik antara pengirim pesan dengan penerima (audiens) dan tersampaikannya informasi.  Sehingga proses terjalinnya interaksi akan berjalan baik dan lancar.

Metode talkshow dalam pembelajaran merupakan bagian dari proses peserta didik dapat memahami akan peran pentingnya pergerakan nasional kala itu yang kemudian untuk diimplementasikan pada masa kini. Maka metode ini dapat membangun narasi yang positif bagi peserta didik untuk melibatkan narasi berfikirnya dalam membangun komunikasi yang baik. Proses komunikasi inilah yang terkadang menjadi penghambat dalam proses interaksi.

Gelar wicara atau tayang bincang (bahasa Inggris: talk show; chat show) adalah suatu jenis acara televisi atau radio yang berupa perbincangan atau diskusi seorang atau sekelompok orang "tamu" tentang suatu topik tertentu (atau beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara. 

Tamu dalam suatu gelar wicara biasanya terdiri dari orang-orang yang telah mempelajari atau memiliki pengalaman luas yang terkait dengan isu yang sedang diperbincangkan. 

Suatu gelar wicara bisa dibawakan dengan gaya formal maupun santai dan kadang dapat menerima telepon berupa pertanyaan atau tanggapan dari pemirsa atau orang di luar studio.

Salah satu metode yang melibatkan seluruh siswa untuk tampil berkomunikasi di depan kelas adalah metode talkshow. Badiah et al., (2013) mengungkapkan bahwa metode talkshow melibatkan siswa untuk menciptakan interaksi bermakna yang ditampilkan di depan kelas dan menumbuhkan sejumlah keterampilan, yaitu keterampilan mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menanggapi sebuah masalah, membuka dan menutup acara, memandu acara, serta menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian di depan publik, berkembangnya kreativitas seluruh siswa dalam pembelajaran, dan mampu mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan yang ada pada masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun