Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah mengumumkan nomor urut Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Tahapan ke dua dari proses pelaksanaan demokrasi dalam pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 sudah dimulai. Tinggal tahap penyelenggaran kampanye dan proses pemilihan.
Bagi saya mari kita syukuri dan nikmati tahapan pesta demokrasi yang akan kita lalui dengan rasa yang senang kita dapat melampaui tahapan yang sudah ditentukan oleh pelaksanaan Pemilu 2024. Sebagai warga masyarakat hanya berharap proses pemilu memberikan manfaat dan hasil yang dapat mengubah wajah pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proses pembangunan yang sudah dilakukan oleh para pemimpin pendahulunya untuk dilanjutkan dan diperbaiki jika ada hal yang keliru dan salah dalam mengambil kebijakan. Janganlah sebuah proses pembangunan yang sudah berjalan kemudian tidak dilanjutkan oleh pemimpin setelahnya. Sisi baik yang ada perlu dirawat dan dijaga secara bersama-sama sebagai negara yang memiliki keadaban dan akhlakul khaimah.
Selamat bertanding bagi semua pasangan calon dengan nomor urut 1 yakni Anies Rasyid Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Machmud MD. Bertanding dalam menuangkan ide dan gagasan bagi keberlangsungan pembangunan di negri ini. Kekuasaan memang harus diperjuangkan dengan cara menguasai ide pikiran para masyarakat pemilih bukan menguasai dengan cara uang dan kekerasan.
Visi dan misi yang sudah dipampang dalam media televisi, koran, media online maupun media sosial perlu dirawat dan dikritisi bukan untuk di bully dan perundungan. Merawat ide maka kita memajukan literasi yang dimana di negri terkait literasi masih dirasa kurang. Memanfaatkan media sosial untuk dapat bertatap muka secara tak langsung harusnya dipenuhi dengan narasi yang baik antara para Capres dan Cawapres.
Bagi Aparatur Sipil Negri betul memang tidak boleh memihak kepada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan tetapi para ASN dapat memberikan narasi dan idenya kepada para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Ketika saat ada larangan berpose dengan mengacungkan tangan dapat dianggap mendukung pasangan calon atau calon legselatif terlalu naif hal yang kecil itu dipermasalahkan harusnya para ASN dapat mendukung pemilu yang Jujur dan Adil serta dapat menuangkan idenya dimasukkan ke semua pasangan calon eksekutif maupun legeslatif.
Bagi saya akan memilih ketika ada bebarapa visi dan misi yang dapat mendukung kemajuan literasi dan numerasi di negara Republik Indonesia dan tidak menghalangi akan kebebasan berbicara di dalam bagi guru, dosen siswa dan mahasiswa untuk berbicara dan mengkritisi sebagai bagian pembelajaran. Bukan sebagai bagian bullying dan fitnah belaka dalam melakukan diskusi, siswa dan mahasiswa perlu diajak untuk berfikir dan bernalar kritis dalam memahami realitas kebangsaan dan kehidupan di masyarakat. Kebebasan untuk tidak menyinggung isu suku agama ras dan golongan atau menyangkut hal pribadi itu yang tak diperbolehkan.
Proses literasi harus disegerakan dengan membangun pojok membaca di lingkungan dan fasilitas umum serta menggiatkan mebuka ruang publik untuk dapat berdiskusi dan bertemu. Mengejar mimpi agar tak ada lagi bullying dan salah komunikasi jika proses literasi dapat berjalan secara maksimal. Adanya bullying dimedia sosial karena kurang literasi bagi para nitizen komentarnya tak berisi karena kurangnya literasi dan pemahaman akan bacaan.
Membangun karakter kebangsaan kepada seluruh komponen anak bangsa terutama kepada para peserta didik dan mahasiswa hal yang utama. Saya melihat ada forum anak, ada Pramuka, ada Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila, ada PMR serta ragam kegiatan pembinaan generasi muda dalam membangun karakter harus diutamakan karena menyangkut membanguna Sumber daya Manusia yang unggul.
Sinergi koloborasi perlu diwujudkan dengan kesungguhan hati sehingga para generasi bangsa dapat mantab tegak berdiri menatap masa depannya yang gemilang. Penurunan kasus stanting, obesitas, masalah mental dan psikososial yang terjadi saat dibutuhkan pemimpin yang mau peduli dan turun secara langsung. Koloborasi dan sinergi semua unsur bergerak dalam kementrian, lembaga sosial, sekolah.
Fokus dua hal bagi saya karena saya bergerak di dapangan pendidikan permasalahan literasi dan pembinaan karakter harus dilihat secara serius oleh semua pasangan calon. Mencari sosok mentri nantinya harus betul-betul yang paham akan keduanya karena sebagai contoh praktek baik nantinya kalau perlu calon presiden dan wakil presiden juga mau berliterasi kapan pun dan dimanapun.