b. Gerak Ringan di antara jam pelajaran untuk mengurangi rasa jenuh dan mengantuk, yaitu "Gerakan Kapiten" adalah gerakan peregangan yang dirancang dengan koreografi dan musik yang sesuai
c. Optimalisasi waktu turun main dengan memperkenalkan permainan daerah/permainan rakyat dan olahraga tradisional (PROT) setempat (permainan egrang, permainan lompat tali, galaksin, dan lain lain)
Implementasi aktivitas fisik anak dapat dipadukan juga dengan sekolah ramah anak, sekolah adiwiyata, maupun kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibra, PMR, dll. Memadukan semua unsur kegiatan yang ada disekolah memberikan ruang kepada anak dapat bugar dalam menjalani aktivitas dalam kehidupannya. Ketika dirumah tak dapat memberikan ruang aktvitas fisik maka sekolah menjadi alternatif pengelolaan aktivitas fisik anak.
Menyadari tidak semua anak memiliki sarana dan prasarana yang baik dalam meningkatkan aktivitas fsiknya, maka kekurangannya dapat diupayakan melalui peran sekolah serta masyarakat yang peduli akan kesehatan. Anak yang sehat dalam kebugaran tak mudah terkena penyakit bahkan tak mudah mnegantuk ketika belajar di dalam kelas. Dukungan orangtua dalam membnagun aktivitas fisik dengan mengatur pola hidupnya dan konsisten dalam perilaku hidup sehat.
Mencegah merupakan upaya yang terbaik sebelum terkena penyakit Jantung dan lainnya. Kepedulian dalam perilaku hidup sehat terus digalakkan dengan prinsip yang murah dan meriah. Tak perlu mahal dalam memaknai pola hidup sehat cukup berjalan kaki setiap hari,melakukan peregangan secukupnya, dan memakan makanan yang bergizi. Pola hidup konsumtif perlu dihindari dan mengubah pola kebiasaan setiap hari.
Implementasi aktivitas fisik anak dalam proses pembelajaran juga harus dioptimalkan. Proses belajar bukan hanya di dalam kelas semata tapi bisa juga keluar kelas dengan mengoptimalkan tempat dan sarana yang dimiliki oleh sekolah. Semua tempat yang ada di sekolah sebagai tempat sumber belajar kecuali kamar mandi. Paling penting dan perlu penekannya adalah aktivitas anak dalam bidang jasmani yang perlu dioptimalkan.
Kebiasaan baik harus dioptimalkan memungut sampah dan membuang sampah ke tempatnya, menurunkan kursi sebelum pembelajaran, mengangkat kursi setelah pembelajaran, piket membersihkan kelas, menghapus papan tulis, ke sekolah jalan kaki sambil menggunakan sarana transportasi umum, sholat bagi yang muslim,menanam pohon, dan banyak hal aktivitas baik dapat dilakukan di sekolah dengan memadukan sekolah adiwiyata dan ramah anak.
Menggerakkan aktivitas fisik untuk membangun kebugaran fisik dan meningkatkan kognitif anak menjadi hal utama. Sehingga ketika ada pameo dalam kondisi anak yang katanya kaum rebahan di sekolah menjadi terbantahkan. Sekolah harus bergerak dan terus beraktivitas secara positif bullying dan perundungan dapat ditekan apabila proses aktivitas fisik siswa berjalan baik dan stimultan. Proses pembuatan program yang terencana dan terpadu menjadi kekuatan dan terciptanya sekolah sehat secara fisik dan bersih lingkungannya.
Tulisan ini muncul selain dari topik pilihan akan tetapi beberapa pekan yang lalu penulis terlibat dalam pembuatan draft juknis aktivitas fisik anak kerjasama Kementrian kesehatan dengan organisassi profesi kedokteran yang terkait serta dengan Pengurus Besar PGRI. Narasi ini merupakan bagian kepedulian penulis dalam membangun sekolah sehat dan lingkungan sehat. Kemudian bagian proses pembelajaran untuk kita semua yang peduli dengan kesehatan anak dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H