Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tahun Politik

29 September 2023   23:58 Diperbarui: 30 September 2023   00:17 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tahunnya umat Islam bangsa Indonesia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dari pelosok desa hingga kota. Semarak memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum mengenang perjalanan dakwah Rosullah Muhammad SAW. Seorang manusia yang mulia disisi Allah SWT dan menjadi panutan bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia.

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW biasanya didahului dengan pembacaan sholawat al barzanji. pembacaan Al Quran, kemudian siraman Rohani dari mubaligh Kyai atau ust yang terpandang memiliki keilmuan. Pelaksanaannya ada di dalam masjid, mushoola, majlis taklim, dan dilapangan terbuka. Masyarakat yang menghadirinya pun sampai ratusan jamaah memadati tempat pelaksanaan.

Di tahun ini pelaksanaan maulid Nabi Muhammad SAW dekat dengan hajat demokrasi di Indonesia. Warna kehidupan saat ini sangat erat dan kental dalam memasuki PEMILU 2024. Baliho dengan berbagai ukuran yang memuat wajah calon presiden dan wakil presiden, calon DPR, DPRD, dan DPD terpampang disepanjang sudut jalanan ibukota hingga desa-desa diluar Jakarta.

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Hijriyah umat Islam memperingati hari Maulid Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW. Beliau lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah (570 M). Pada saat tahun kelahiran Rasulullah tersebut Raja Habasyah dari Yaman mengirimkan pasukan tentara serta para gajah untuk meruntuhkan Ka'bah. Lalu Allah SWT menghancurkan pasukan tersebut, karena memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kemudian untuk mengabadikannya Allah SWT menurunkan surat Al Fiil ayat 1-5.

Maulid Nabi berasal dari dua kata bahasa Arab yakni Maulid dan Nabi, kata Maulid memiliki makna yang sama dengan kata milad yang berarti "lahir" atau "kelahiran", dan Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammmad saw, dari pengertian tersebut dapat dimengerti bahwa Maulid Nabi sebagai kegiatan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang dilakukan dengan mengenang kembali sejarah dan perjuangan Rasulullah saw.

Pada usianya yang masih muda Rasulullah SAW telah kehilangan kedua orang tuanya dan tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib. Ayahnya, Abdullah meninggal sebelum ia dilahirkan. Sedangkan ibunya yang bernama Aminah, meninggal dunia ketika ia masih berusia enam tahun. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. 

Kemudian, memutuskan untuk pergi ke Gua Hiro untuk beribadah dan ketika sedang tidur di Gua Hira, datanglah malaikat Jibril dan memberikan wahyu pertama dari Allah SWT yakni surat AL Alaq 1-5 wahyu tersebut berisi perintah untuk membaca dan menyeru manusia kepada jalan yang lurus. Setelah menerima wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan ajaran Islam. Walaupun semasa hidupnya Allah menguji dengan menghadapi banyak cobaan dalam menyebarkan ajaran Islam. Namun, beliau tetap teguh pada prinsip-prinsipnya dan tidak pernah menyerah. Beliau juga menjadi teladan bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

 Maka pada saat ini ketika kita menghadapi tahun politik maka peringatan Maulid Nabi Muhammad menjadi pelajaran bagi kita semua dalam memegang prinsip tauhid di dalam kehidupan Muhammad SAW. Tak ada istilah memakai politik identitas yang sematkan kepada Rosul seperti saat ini yang sangat mudah memberikan politik identitas bagi lawan politiknya. Identitas beliau dengan bangga menjadi seorang muslim yang taat pada ajaran Allah SWT. 

Rosullah SAW merupakan uswah atau contoh teladan yang baik sebagai seorang pemimpin yang tak pernah menyakiti hati siapa pun. Merangkul semua golongan anshar dan muhajirin bahkan dengan kaum nasrani dam munafik sekalipun. Karena pada diri Rosullah SAW terdapat uswatun hasanah

Dalam surat al Ahzab ayat 21 Allah berfirman : Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. 

Kemudian dari hadist nabi Muhammad SAW dikisahkan Dari 'Urwah, dia berkata, "Istri 'Utsmn bin Mazh'n -- menurutku namanya adalah Khaulah binti Hakm- menemui 'Aisyah dengan pakaian seadanya. 'Aisyah bertanya kepadanya, "Kenapa engkau ini?" Dia menjawab, "Suamiku selalu (sibuk) sholat malam dan berpuasa di siang hari". Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk, 'Aisyah pun menyampaikan hal itu kepada beliau.

Kemudian Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam menemui 'Utsmn seraya berkata, "'Utsmn, sesungguhnya kependetaan tidak diwajibkan atas kita. Tidakkah pada diriku terdapat uswah (teladan) bagimu? Demi Allh, aku adalah orang yang paling takut kepada Allh dan orang yang paling menjaga hukum-hukumNya di antara kamu'. [HR. Ahmad dan dishahhkan oleh al-Albni dalam Silsilah ash-Shahhah no.1782]
Referensi : https://almanhaj.or.id/3623-memahami-makna-nabi-muhammad-adalah-uswah-hasanah.html

Inilah yang diharapkan oleh calon pemimpin masa depan bangsa yang akan terpilih melalui proses demokrasi dengan pelaksanaan Pemilu 2024. Seorang pemimpin merupakan contoh atau uswah bagi umatnya atau masyarakatnya yang memiliki karakter dan identitas sesuai dengan keyakinanan yang dipleuknya. Ketika seorang pemimpin itu Islam maka identitas keislamanan harus dibawa dan melekat dalam dirinya, begitu juga dengan yang diluar Islam kemelekatan harus ditunjukkan bukan sebagai primordialisme kana tetapi sebagai membangun masyarakat majemuk.

M. Yunan Nasution dalam bukunya Kepemimpinan Rasulullah dikatakan bahwa: Pembaharuan yang dilakukan oleh Rasulullah meliputi segala bidang, walaupun dalam proses pelaksanaannya ada prioritas mengenai sesuatu bidang dengan memakai tahapan-tahapan. 

Tetapi pada hakekatnya perombakan dan perubahan itu dijalankan sekaligus, yang dalam istilah sekarang disebut "Revolusi simultan" Revolusi serempak. Dimulai dan dititik beratkan  kepada pembaharuan mengenai Aqidah. Bersamaan dengan itu, dilaksanakan pula pembaharuan dilapangan sosial kehidupan,seperti politik, ketatanegaraan dan pertahanan. Kebanyakan pemimpin-pemimpin yang telah muncul hanya melakukan perombakan dan pembaharuan mengenai bidang kehidupan keduniaan saja,dan mengebelakankan asfek kerohanian (Aqidah, agama). Tetapi Rasulullah menjalankan semua itu secara beruntun (simultan).

Membangkitkan semangat maulid kedalam kehidupan masyarakat sehari-hari menjadi perjalanan dakwah yang panjang di Indonesia. Kecintaan kepada Rosullah SAW merupakan bagian identitas sebagai umat nabi Muhammad SAW.  Terintegral dalam pembacaan syahadat ketika mau masuk Islam dalam rukun Islam. Begitu sakralnya uacapan syahadat sebagai wujud persaksian seorang Hamba kepada Allah dan Rosulnya. 

Maka identitas itu sangat penting dalam pergumulan kehidupan kebangsaan bukan buat pemecah belah tapi untuk merangkul setipa perbedaan yang ada. Sejak zaman Nabi pun juga perbedaan dengan kaum Nasrani hingga memunculkan perjanjian Hudaibiyah yang bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Di Indonesia diikat oleh burung garuda Pancasila Bhineka Tungga Ika  sebagai simbol lambang negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sebagai anak bangsa saya hanya menitipkan ke kantong baju para pemimpin untuk tidak lupa dengan tujuan negara kesatua Republik Indonesia yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan negara Indonesia adalah melindungi seluruh rakyat Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan negara itu merupakan pijakan bagi para pemimpin negri dalam melakukan pembaharuan dan pembangunan.

Rasullah Muhammad SAW dalam memimpin umatnya memiliki uswah yang didapat dicontoh pada saat ini yakni yang telah berhasil melembutkan hati manusia yang sesat, menundukkan sikap manusia yang keras, menimbulkan respek orang-orang yang terhormat, menambah kecintaan orang-orang yang lemah dan miskin kepada beliau meyakinkan kaum wanita terhadap perlindungan yang beliau dan lain-lain sebagainya 

Negri ini butuh contoh yang baik dari seluruh pemimpin yang ada di Indonesia sehingga para generasi mudanya dapat menirunya perilaku yang baik itu. Demi generasi bangsa ke depan membangun perilaku baik merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hari ini ketika terjadi bullying, terjadi kekerasan dan hal yang buruk kepada generasi muda karena mereka hari ini sangat mudah mendapatkan informasi secara langsung dari gawai mereka. Tentunya ketika terjadi kasus korupsi, kasus kekerasan yang tampil dilayar gawai dapat masuk merekam ke dalam memori anak.

Untuk para bacapres, para calon legeslatif persoalan utama bangsa ini adalah contoh yang baik untuk generasi unggul bangsa Indonesia. Karena di dalam Alquran memberi penjelasan dan penegasan bahwa perikehidupan Nabi Muhammad SAW adalah Uswatun Hasanah atau contoh teladan bagi umat manusia, yaitu: Siddiq (jujur/benar), Amanah (bisa dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas). Dan Pancasila merupakan ideologi negara yang didalamnya terkandung makna uswatun hasanah dalam menjalankan kehidupan kebangsaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun