Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polusi dan Pembelajaran Lingkungan

17 September 2023   21:41 Diperbarui: 17 September 2023   21:45 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan terakhir ini kehidupan masyarakat di tanah air khususnya Jakarta dan sekitarnya heboh terkait dengan polusi udara. Udara di Jakarta memang dalam beberapa bulan terakhir tidak sedang baik=baik saja karena kadar ambang batas udara sudah melebihi yang ditentukan. Hal ini banyak para pemangku kepentingan sibuk untuk mencari solusi konkret terkait dengan memburuknya udara di Jakarta.

Tercatat beberapa kebijakan yang dibuat oleh PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi yakni adanya wfh bagi pegawai ASN DKI Jakarta yang tidak secara langsung melayani warga masyarakat, membuat hujan buatan, melakukan penyiraman air dari gedung tinggi pemerintahan, pemeriksaan emisi gas buang kendaraan, penerapan ganjil genap. Kebijakan yang perlu diapresiasi sebenarnya karena adanya usaha atau ikhtiar dalam menangani dampak polusi udara.

Ikhtiar yang sudah dilakukan oleh pemerintaha daerah terutama menyiram menggunakan mobil pemadam kebakaran, mobil water canon milik Polda Metro Jaya paling tidak ikhtiar untuk menangggulangi yang sifatnya sementara perlu diapresiasi. Akan tetapi terkadang ketika melihat di media sosial banyak sekali kita yang nyinyir terkait usaha yang sudah dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Sebaiknya kita pun turut serta mengurangi dampak polusi udara yang kian mengkhawatirkan untuk kesehatan manusia.

Menurut https://www.aqi.in/id/dashboard/indonesia/jakarta untuk hari tangal 17 Sepetember 2023 . Polutan udara 30 (PM2.5) 57 (PM10) Konsentrasi PM2.5 saat ini dalam Jakarta adalah 2 times above batas yang direkomendasikan yang diberikan oleh nilai pedoman kualitas udara 24 jam WHO. Kualitas udara waktu nyata di Jakarta adalah 88 (MODERATE) AQI sekarang. Konsentrasi PM2.5 saat ini dalam Jakarta adalah 30 (g/m). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 15 g/m sebagai konsentrasi ambang batas PM2.5 selama 24 jam rata-rata. Saat ini, konsentrasinya adalah 1.20 kali batas yang disarankan. 

Faktor Penyebab Polusi Udara di Jakarta Terdapat beberapa faktor penyebab utama polusi udara di Jakarta menurut dr. Abul A'la Al Maududi, Sp.P meningkat :

  • Kendaraan Bermotor: Pertumbuhan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor roda dua dan roda 4 yang cepat di Jakarta merupakan salah satu faktor utama polusi udara. Imbas Gas buang dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil mengandung berbagai zat berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2) dan partikel-partikel mikroskopis.
  • Industri: Pusat industri di Jakarta dan sekitarnya juga memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara. Proses industri seperti pembakaran batu bara dan penggunaan bahan kimia dapat menghasilkan emisi berbagai zat pencemar.
  • Konstruksi: Pembangunan dan konstruksi gedung-gedung tinggi juga dapat menyebabkan polusi udara akibat debu dan partikel-partikel dari aktivitas konstruksi.
  • Pertanian dan Pembakaran Sampah: Praktik pembakaran sampah yang terjadi di masyarakat serta kegiatan pertanian yang tidak terkendali juga berkontribusi terhadap polusi udara, terutama dalam bentuk partikel dan gas-gas beracun. https://herminahospitals.com/id/articles/waspada-bahaya-polusi-udara-di-jakarta-saat-ini-

Perlunya proses pembelajaran untuk kita semua sebagai warga negara yang baik untuk berkontribusi dalam rangka pengurangan indeks polusi udara di Jakarta dan sekitarnya serta di Indonesia pada umumnya. Proses pembelajaran yang diberikan akan akibat dan bahaya yang ditimbulkan dari adanya polusi udara. Pengaruh polusi udara dapat mengakibatkan kualitas kesehatan warga masyarakat akan menurun. Proses penurunannya adanya gangguan Pernapasan yang timbul dari Polusi udara dapat memperburuk penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis, menyebabkan batuk, sesak napas, dan iritasi pada saluran pernapasan. Polusi udara dapat mengurangi fungsi paru-paru secara perlahan, terutama pada anak-anak dan lansia. Polusi udara dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan mengganggu perkembangan janin.polusi udara juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Sebagai warga negara Indonesia tak boleh abai terhadap masalah polusi udara yang kritis upaya warga masyarakat diharapkan dapat membantu pengurangan akan adanya polusi udara. Pemilik kendaraan bermotor secara sadar untuk menggunakan fasiltas kendaraan umum yang sudah disediakan pemerintah. Memanfaatkan publik transportasi diharapkan dapat mengurangi dampak polusi juga dapat mengurangi dampak macet. Kemudian masyarakat dapat menerapatkan pola hidup sehat dengan giat berjalan kaki pergi dan pulang bekerja menuju fasilitas publik transportasi. 

Ketika membaca berita online ada salah  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia  Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin yakni Prof. Muhajir Efendy yang setiap seminggu dua kali menggunakan MRT dari rumah dinas menuju kantornya serta menggunakan sepeda patut di contoh untuk para pejabat yang ada di Indonesia khususnya Jakarta. Kemudian pada masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga membangun jalur sepeda yang memberikan fasilitas bagi pengguna sepeda dalam beraktifitas. Menurut Guberbur Jakarta Anies Baswedan kala itu bahwa transportasi yang murah meriah adalah menggunakan fasiltas kaki yang diberikan oleh Tuhan untuk berjalan kaki.

Langit biru di Jakarta dan di Indonesia pada umumnya merupakan harapan semua warga masyarakat yang tinggal hidup dan beraktifitas di dalamnya. Masyarakat menjadi subyek dan obyek dalam membersamai kegiatan yang bebas polusi dan pengaruh perkembangan iklim. Proses pembelajaran perlu melibatkan semua unsur yang penting di masyarakat dan contoh bagi pemangku kepentingan dalam mengurangi dampak polusi dan perubahan iklim. Contoh perilaku yang baik diharapkan bagi peserta didik yang masih duduk di bangku sekolah. Karena peserta didik mereka belajar mengamati dan menganalisis dampak yang terjadi dari adanya polusi udara.

Mengubah gaya hidup yang bergantung kepada kedua kaki yang diberikan oleh Tuhan untuk sarana transportasi perlu dioptimalkan. Kedua kaki kita menjadi sarana efektif untuk terus melangkah untuk bekerja dalam menguramgi polusi udara.  Dalam Islam Kaki adalah salah satu di antara nikmat besar yang dianugerahkan Allah kepada manusia. Kaki seyogyanya kita gunakan untuk beribadah kepada Allah, untuk pergi ke masjid, ke tempat kajian-kajian ilmu, untuk bekerja untuk ruku' dan sujud di hadapan Allah. Kaki bukanlah digunakan ke tempat maksiat, tempat yang dimurkai oleh Allah 'Azza Wa Jalla. Bahkan pada hari Kiamat kaki akan bersaksi tentang apa yang sudah kita lakukan terhadapnya.

Dalam Firman Allah Surat Lukman Ayat 18  : Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun