Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memajukan Pendidikan Indonesia Mencerahkan Semesta

29 November 2022   08:55 Diperbarui: 29 November 2022   09:18 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari Dokumen Pribadi Penulis

Hari guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru nasional. Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan tanggal 25 November selain sebagai HUT PGRI juga sebagai Hari Guru Nasional. Peringatan yang mengingatkan akan pentingnya peran guru dalam memajukan generasi penerus bangsa Indonesia.

Pemerintah melalui Kemendikbudristek dalam peringatan hari guru tahun ini memiliki tema "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar". Suatu spirit dari suatu tema yang memiliki kebermaknaan dalam melakukan perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Memajukan Pendidikan Indonesia mencerahkan semesta negeri dengan melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas bagian penting dalam mengembangkan karakter dan pengembangan generasi penerus bangsa.

Melakukan inovasi merupakan suatu proses kreatifitas yang terus terbangun dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Kreatifitas merupakan bagian yang melekat dalam diri manusia yang hidup di muka bumi. Karena dalam diri manusi memiliki akal budi untuk membuat dan mengembangkan sesuatu yang berguna bagi kehidupannya.

Dalam surat Ar'rad ayat 11 Allah berfirman : "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.".

Proses perubahan itu ada dalam diri manusia itu sendiri dalam membangun kesempurnaan dalam hidupnya. Proses itu didapatkan jika kita sebagai manusia menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat, Manusi pembelajar berarti dirinya sudah mewakafkan dalam kehidupannya untuk selalu melakukan hal yang terbaik bagi dirinya dan untuk orang lain.

Proses pembelajaran dalam diri manusia pun disadari ada peran dari orang-orang yang berprofesi sebagai seorang guru atau dosen. Peran sebagai seorang guru biasanya orang-orang telah memiliki pengalaman dalam hidup sehingga dia menjadi sumber inspiratif bagi dirinya. Peran guru secara informal didapatkan dari melekatnya peran orangtua terhadap anaknya yang didapatkan dari sejak kecil. Orangtua menjadi sumber inspirasi pertama dan utama sebagai bahan rujukan dalam menjali proses kehidupan. Dia yang merawat, mendidik, dan membina mental karakter pertama kali sebelum mengenal dunia lembaga formal yaitu sekolah.

Dalam UU Guru dan Dosen no 14 tahun 2005 dijelaskan bahwa      Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Ada tugas-tugas guru yang bisa melekat kepada orangtua atau siapapun dalam hal pembinaan dan pelatihan kepada siswa. Akan tetapi ada hal yang lebih khusu bahwa sejatinya dalam membangun karakter secara pengetahuan dan psikomotor dilakukan oleh seorang guru professional. Karena dalam guru professional dia memiliki kompetensi yang sudah terlatih dan terbina. Ada Empat standar kompetensi profesional guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Peran dan kehaadiran guru di dalam kelas sangatlah penting bagi perkembangan pembelajaran di dalam kelas. Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, sebagai pelatih pembelajaran dapat menyusun scenario pembelajaran yang merangsang pola berfikir siswa di kelas. Siswa diharapkan mampu mengkritisi, dan mendesain cara gaya belajarnya di dalam kelas. Pembelajaran yang bertumpu pada pengalaman peserta didik dapat mendorong siswa menjadi aktif.

Perlu diperhatikan kehadiran guru di dalam kelas terkadang banyaknya tugas administrasi dan tugas luar mengakibatkan kelas dalam kondisi kosong Beban mengajar guru dan adminstrasi pun juga harus diperhatikan sehingga perhatian kepada persoalan pembelajaran guru dapat focus dengan scenario yang di buatnya. Guru lebih banyak menjadi narasumber di luar ketimbang menjadi narasumber untuk siswanya di dalam kelas. Terkadang kita ingin dilihat hebat di mata oranglain dalam merangkai kata ketimbang memberikan rangkain pembelajaran yang bermakna di dalam kelas. Pengembangan pribadi untuk meningkatkan kompetensi pribadi seorang guru sangatlah penting akan tetapi jangan mengorbankan siswa di dalam kelas.

Kemudian yang tak kalah penting peran dan kepedulian terhadap orang dalam proses pendidikan anaknya. Perhatian orang tua terhadap pemenuhan pendidikan harus lebih dominan bagi perkembangan diri anak. Karena kehidupan anak lebih banyak di rumah ketimbang di sekolah waktu. Namun sayang kalau melihat perkembangan kepedulian orangtua pada siswa pada saat masih sangat kurang. Kebanyakan orangtua masih berfikir mengenai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang proses pembelajaran dan karakter anak.

Orangtua masih banyak yang acuh soal pendidikan anaknya soal pendidikan semuanya diserahkan kepada sekolah dan guru. Sehingga perkembangan pengetahuan dan psikomotor anak tidak terlihat secara utuh oleh orangtua. Orangtua akan perhatian jika anaknya di bully, anaknya diperlakukan kasar oleh guru atau siswa yang lain. Pada sisi yang lain jika anaknya tidak mendapat Kartu Jakarta Pintar atau Kartu Indonesia Pintar ataupun ada pungutan barulah orangtua mengadukan kepada pihak yang terkait.

H.A.R. Tilaar (2001:2003) menyatakan, pada garis besarnya fungsi umum pendidikan nasional dapat dirumuskan dalam dua kategori, yakni politik dan kebudayaan. Secara politik, fungsi umum pendidikan nasional tentunya diarahkan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang sehat pada setiap sikap dan cara berpikir peserta didik Indonesia. Nasionalisme yang sehat ini diperlukan dalam era globalisasi. Namun demikian rasa nasionalisme saja belum cukup karena gelombang globalisasi yang melanda dunia dewasa ini dapat meleburkan nasionalisme itu sehingga dapat terdorong ke arah dua sikap ekstrim: hilangnya nasionalisme dan hanyut dalam internasionalisme yang semu, atau kepada sikap ekstrim lainnya ke arah nasionalisme fundamentalis yang pada hakikatnya merupakan suatu bentuk mekanisme bertahan (defense mechanisme) karena kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Lahirnya nasionalisme yang sehat ialah fungsi budaya dari pendidikan nasional, yaitu tumbuhnya rasa bangga atas kepemilikan suatu budaya nasional sebagai identitas bangsa. Pendidikan nasional mempunyai fungsi umum ke arah terbentuknya kepribadian nasional dari peserta didik yang konkrit dan utuh.( Muhardi: 2004)

Memajukan Pendidikan di Indonesia

Memajukan pendidikan di Indonesia  dasar filosofikal dan konstitusional pembangunan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang pendidikan, pada alinea keempat dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan secara tegas  Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

Terkait dengan tema hari guru nasional pada tahun 2022 saat ini yaitu Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar. Melalui kemendikbudristtek sebagai dirigen dan pengambil keputusan pendidikan di Indonesia memiliki harapan ke depan secara serentak untuk melakukan inovasi dalam bidang pendidikan. Mulai dari pemerintah, guru, dosen dan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan secara aktif mengembangkan inovasi pembelajaran dan pengajaran.

Pengembangan inovasi terkait konten dan platform yang digunakan untuk mengajar di dalam kelas. Penggunaan teknologi informasi yang saat ini berkembang merupakan suatu keharusan dan kebutuhan bagi pengembangan intelektual dan karakter siswa. Kemudian guru pun dihadapan oleh perkembangan media sosial yang sungguh luar biasa. Hal inilah kemudian harus dijadikan landasan dan renungan bersama bahwa pemberian materi pembelajaran dihadapkan oleh fenomena yang tengah terjadi di masyarakat.

Menurit Siti Zubaidah dalam makalahnya menjelaskan dalam pengembangan pembelajaran siswa

perlu diajarkan di abad ke-21 di antaranya adalah personalisasi, kolaborasi, komunikasi, pembelajaran informal, produktivitas dan content creation. Elemen tersebut juga merupakan kunci dari visi keseluruhan pembelajaran abad ke-21. Dunia kerja juga sangat memerlukan keterampilan personal (memiliki inisiatif, keuletan, tanggung jawab, berani mengambil resiko, dan kreatif), keterampilan sosial (bekerja dalam tim, memiliki jejaring, memiliki empati dan rasa belas kasih), serta keterampilan belajar (mengelola, mengorganisir, keterampilan metakognitif, dan tidak mudah patah semangat atau merubah persepsi/sudut pandang dalam menghadapi kegagalan).(Siti Zuibaidah; 2016)

Pembenahan untuk memajukan pendidikan perlu dilakukan secara stimultan, koloborasi dan menyeluruh. Sehingga muatan pembelajaran di era mileneal atau abad teknologi berjalan maksimal dan berkemajuan. Pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran contekstual, dan pembelajaran yag melibatkat peserta didik adalah model pembelajaran yang ideal untuk memenuhi tujuan pendidikan abad ke-21, karena melibatkan prinsip 4C yaitu critical thinking, communication, collaboration dan creativity (berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas).

Upaya memajukan pendidikan hendaknya didasari oleh suatu proses rasa sadar dari seluruh komponen anak bangsa untuk turut dan peduli terhadap arah pendidikan nasional. Perubahan yang diharapkan dalam membaangun nilai dan budaya yang berwawasan nasional berkarakter Pancasila sesuai dengan amanat UUD 1945. Masalah sosial yang kerap terjadi di Indonesia merupakan ada sesuatu yang kurang pas dalam penanganan pendidikan karakter siswa.

Ada beberapa hal menurut hemat penulis dalam memajukan pendidikan di negeri ini.

Pertama Adanya sikap disiplin dan taat waktu dari seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini yang menjadi persoalan yang harus segera dipecahkan bersama. Kadang urusan disiplin dan taat waktu menjadi benalu bagi setiap warga masyarakat Indonesia. Pada masa pemerinatah Orde Baru ada ajakan gerakan disiplin nasional yang masih relevan hingga saat ini.

Kedua. Pembiasaan budaya literasi dalam setiap giat kehidupan masyarakat Indonesia. Rendahnya minat baca tulis masyarakat Indonesia karena ketersidiaan fasilitas membaca yang kurang. Pembiasan literasi diberikan porsi yang besar dalam menuntun kehidupan yang lebih baik. Dari proses pembiasan literasi maka akan tumbuh menjadi budaya membaca dalam setiap insan masyarakat Indonesia. Kalau sudah terbiasa maka terbangun proses pencatatan narasi dalam setiap giat kehidupan sehingga anak cucu kelak di kemudian dapat membaca gagasan pendahulunya.

Ketiga memiliki komitmen dan visi yang jelas dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia. Komitemen untuk berubah dalam setiap hal yang dilakukan dengan visi dan misi dari bagian perencanaan pendidikan.

Dalam  konteks  mutu  pendidikan  yang terdapat di  sekolah  misalnya,  penelitian  Cheng  dan  Wongdi  Cina (Mulyasa,  2008b:  menunjukkan  bahwa  sekolah  bermutu ditandai dengan  empat  ciri  utama yaitu (1) profesionalisme mengajar  guru;(2)  adanya  dukungan pendidikan  yang  konsisten  dari masyarakat;  (3)  adanya  tradisi  jaminan  mutu  (quality  assurance)  darisekolah;    dan  (4)  adanya harapan  yang  tinggi  dari  siswa  untuk  berprestasi. (Ilyas Yasin; 2021)

Peta  jalan  pendidikan  nasional  diharapkan  mampu  untuk  membentuk  SDM  yang  unggul  dan berkualitas serta memiliki kompetensi yang baik. Visi Pendidikan Indonesia 2035 Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020:1-75). SDM yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yaitu Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif, Gotong Royong. Kebinekaan Global Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja,

Penggunaan  teknologi  dalam  proses  belajar  dan  mengajar merupakan   suatu   keperluansaat   ini,   karena   teknologi   dapat membantu memperluas   dan mengembangkan   pembelajaran   peserta   didik,   serta   mendukung   tujuan   pengajaran. Selain   itu, penggunaanteknologi membarikan  pengaruh yang besar pada  aplikasi  pendidikan,  dan  mengubah cara  guru dalam mengajar,  cara  siswa  belajar,  dan  cara  guru  dan  siswa  berkomunikasi.  Namun,  ini bisa  menjadi rintangan  yang   nyata  bagi  pendidik  untuk dapat menguasai  berbagai perangkatteknologi, supayapendidik mampumemahami  dan  menyampaikan  pembelajaran  dengan  baik,  dan tidak salah dalam memahami siswa. (Farid Setiawan dkk:2021)

Mencerahkan Semesta

Jika kondisi mutu pendidikan Indonesia sudah berjalan baik sesuai dengan amanat konstitusi maka akan tercapai harapan baru masyarakat Indonesia yang sadar akan tanggung jawab dalam pemenuhan belajar sepanjang hayat. Butuh waktu untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia 2035 dan butuh koloborasi setiap anak bangsa dalam merangkai makna dalam memahami visi pendidikan Indonesia.

Mencerahakan dalam kamus besar bahasa Indonesia berawal dari kata cerah yaitu 1 terang (tentang hari, bulan, warna); jernih (tentang kaca): langit 2 berseri (tentang muka): wajahnya sekali; 3 baik; bahagia: ia tidak melihat hari depan yang ceria cerah sekali; terang dan bersih (tentang udara dan sebagainya); mencerahkan menjadikan (menyebabkan) cerah (tidak suram, jernih, dan sebagainya); Sedangkan semesta num seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam ini tidak dapat lepas dari takdirnya masing-masing; 2  (berlaku untuk) seluruh dunia; universal

Berarti pendidikan yang kita lakukan berdasarkan pada hal yang tidak suram, cerah sesuai dengan semua yang ada di  muka bumi ini. Pencerahan merupakan nilai keutamaan yang tertanam dalam segenap kebaikan jiwa, pikiran, sikap, dan tindakan yang maslahat, berkeadaban, dan berkemajuan. Martabat bangsa pun akan terbangun sebagai manifestasi dari pola pikir dan pola perilaku masyarakat yang mengedepankan optimisme, saling menghargai, dan khusnudzon, dalam bingkai saling asah saling asih dan saling asuh.

Hal diatas sejalan dengan pengertian pendidikan UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Proses pencerahan didapatkan melalui proses pendidikan yang holistik yang merupakan metode pendidikan yang dilakukan secara menyeluruh dan utuh dalam pengembangan karakter manusia yang memiliki potensi sosial-emosi, potensi intelektual, potensi moral atau karakter, kreatifitas, dan spiritual. Sehingga manusi yang holistic yaitu manusi yang mampu mengembangkan segenap potensi yang dmiliki manusia yaitu potensi akademik, potensi fisik, potensi sosial, potensi kreatif, potensi emosi dan potensi spiritual

Ada dua hal yang dapat dijadikan proses pencerahan dalam memajukan pendidikan sesuai dengan perintah Allah SWT. Pertama Membaca hal ini bagian terpenting bagi perjalanan kehidupan manusia. Dengan membaca manusia dapat mengetahui dan membuka jendela pengetahuan baru serta mendapatkan ide yang dapat menopang proses kehidupannya. Membaca dapat membuka nalar berfikir dan membangun ide yang dapat direfleksikan untuk kebaikan kehidupannya. Membaca merupakan tahap dimana manusia dapat mengenal dan mengetahui sesuatu yang baru dapat dikaji dan dikembangkan.

 kedua Menghargai waktu merupakan hal yang tak terbantahkan bagi kehidupan umat manusia. Waktu merupakan senjata kehidupan yang dapat mengatur gerak dan langkah manusia. Dalam menjalani kehidupannya. Orang yang pandai menggunakan dan mengatur waktu maka dia bagian dari orang yang beruntung. Keberuntungan bukan datang dengan tiba-tiba tapi keberuntungan datang dengan usaha.

Dua proses itu membaca dan menghargai waktu merupakan bagian ikhtiar manusia memajukan pendidikan. Secanggih apapun kurikulumnya tapi ketika manusia tidak mau membaca dan menghargai waktu maka tak memberikan kebermanfaatn untuk manusia. Muatan kurikulum adalah perangkat untuk menunjang bagaimana manusia itu mau membaca dan menghargai waktu. Terbangunnya kualitas manusia yang unggul ketika dia mau memanfaatkan waktu.

Sarno Hanipudin dkk, 2020 Pendidikan Islam Berkemajuan Dalam Pemikiran Haedar Nashir https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/insania/article/view/4194 Diunggah tanggal 28 November 2022 pukul 21.00

https://www.krjogja.com/angkringan/read/239608/beragama-yang-mencerahkan

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU Guru dan Dosen no 14 tahun 2005

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Online

Farid Setiawan DKK, 2021 Analisis Kebijakan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/JPDK URNALPendidikan Dasar dan KeguruanVolume 6, No. 1, 2021, Diunggah tanggal 28 November 2022 pukul 21.30

Ilyas Yasin, 2021 Problem Kultural Peningkatan Mutu Pendidikandi Indonesia: Perspektif Total Quality Management http://journal.ainarapress.org/index.php/ain Di Unggah tanggal 28 November 2022 pukul 20.30

Siti Zubaedah, 2016 Ketrampilan Abad ke-21: Ketrampilan Yang diajarkan Melalui Pembelajaran. Diunggah dalam Academia.id tanggal 28 November 2022 Pukul 20:15

Muhardi: 2004 Kontribusi Pendidikan Dalam Mneingkatkan Kualitas Bangsa Indonesia https://media.neliti.com/media/publications/156226-ID-kontribusi-pendidikan-dalam-meningkatkan.pdf  Di Unggah tanggal 28 November 2022 Pukul 20.00

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun