Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memajukan Pendidikan Indonesia Mencerahkan Semesta

29 November 2022   08:55 Diperbarui: 29 November 2022   09:18 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian yang tak kalah penting peran dan kepedulian terhadap orang dalam proses pendidikan anaknya. Perhatian orang tua terhadap pemenuhan pendidikan harus lebih dominan bagi perkembangan diri anak. Karena kehidupan anak lebih banyak di rumah ketimbang di sekolah waktu. Namun sayang kalau melihat perkembangan kepedulian orangtua pada siswa pada saat masih sangat kurang. Kebanyakan orangtua masih berfikir mengenai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari ketimbang proses pembelajaran dan karakter anak.

Orangtua masih banyak yang acuh soal pendidikan anaknya soal pendidikan semuanya diserahkan kepada sekolah dan guru. Sehingga perkembangan pengetahuan dan psikomotor anak tidak terlihat secara utuh oleh orangtua. Orangtua akan perhatian jika anaknya di bully, anaknya diperlakukan kasar oleh guru atau siswa yang lain. Pada sisi yang lain jika anaknya tidak mendapat Kartu Jakarta Pintar atau Kartu Indonesia Pintar ataupun ada pungutan barulah orangtua mengadukan kepada pihak yang terkait.

H.A.R. Tilaar (2001:2003) menyatakan, pada garis besarnya fungsi umum pendidikan nasional dapat dirumuskan dalam dua kategori, yakni politik dan kebudayaan. Secara politik, fungsi umum pendidikan nasional tentunya diarahkan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang sehat pada setiap sikap dan cara berpikir peserta didik Indonesia. Nasionalisme yang sehat ini diperlukan dalam era globalisasi. Namun demikian rasa nasionalisme saja belum cukup karena gelombang globalisasi yang melanda dunia dewasa ini dapat meleburkan nasionalisme itu sehingga dapat terdorong ke arah dua sikap ekstrim: hilangnya nasionalisme dan hanyut dalam internasionalisme yang semu, atau kepada sikap ekstrim lainnya ke arah nasionalisme fundamentalis yang pada hakikatnya merupakan suatu bentuk mekanisme bertahan (defense mechanisme) karena kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Lahirnya nasionalisme yang sehat ialah fungsi budaya dari pendidikan nasional, yaitu tumbuhnya rasa bangga atas kepemilikan suatu budaya nasional sebagai identitas bangsa. Pendidikan nasional mempunyai fungsi umum ke arah terbentuknya kepribadian nasional dari peserta didik yang konkrit dan utuh.( Muhardi: 2004)

Memajukan Pendidikan di Indonesia

Memajukan pendidikan di Indonesia  dasar filosofikal dan konstitusional pembangunan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang pendidikan, pada alinea keempat dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan secara tegas  Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

Terkait dengan tema hari guru nasional pada tahun 2022 saat ini yaitu Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar. Melalui kemendikbudristtek sebagai dirigen dan pengambil keputusan pendidikan di Indonesia memiliki harapan ke depan secara serentak untuk melakukan inovasi dalam bidang pendidikan. Mulai dari pemerintah, guru, dosen dan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan secara aktif mengembangkan inovasi pembelajaran dan pengajaran.

Pengembangan inovasi terkait konten dan platform yang digunakan untuk mengajar di dalam kelas. Penggunaan teknologi informasi yang saat ini berkembang merupakan suatu keharusan dan kebutuhan bagi pengembangan intelektual dan karakter siswa. Kemudian guru pun dihadapan oleh perkembangan media sosial yang sungguh luar biasa. Hal inilah kemudian harus dijadikan landasan dan renungan bersama bahwa pemberian materi pembelajaran dihadapkan oleh fenomena yang tengah terjadi di masyarakat.

Menurit Siti Zubaidah dalam makalahnya menjelaskan dalam pengembangan pembelajaran siswa

perlu diajarkan di abad ke-21 di antaranya adalah personalisasi, kolaborasi, komunikasi, pembelajaran informal, produktivitas dan content creation. Elemen tersebut juga merupakan kunci dari visi keseluruhan pembelajaran abad ke-21. Dunia kerja juga sangat memerlukan keterampilan personal (memiliki inisiatif, keuletan, tanggung jawab, berani mengambil resiko, dan kreatif), keterampilan sosial (bekerja dalam tim, memiliki jejaring, memiliki empati dan rasa belas kasih), serta keterampilan belajar (mengelola, mengorganisir, keterampilan metakognitif, dan tidak mudah patah semangat atau merubah persepsi/sudut pandang dalam menghadapi kegagalan).(Siti Zuibaidah; 2016)

Pembenahan untuk memajukan pendidikan perlu dilakukan secara stimultan, koloborasi dan menyeluruh. Sehingga muatan pembelajaran di era mileneal atau abad teknologi berjalan maksimal dan berkemajuan. Pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran contekstual, dan pembelajaran yag melibatkat peserta didik adalah model pembelajaran yang ideal untuk memenuhi tujuan pendidikan abad ke-21, karena melibatkan prinsip 4C yaitu critical thinking, communication, collaboration dan creativity (berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas).

Upaya memajukan pendidikan hendaknya didasari oleh suatu proses rasa sadar dari seluruh komponen anak bangsa untuk turut dan peduli terhadap arah pendidikan nasional. Perubahan yang diharapkan dalam membaangun nilai dan budaya yang berwawasan nasional berkarakter Pancasila sesuai dengan amanat UUD 1945. Masalah sosial yang kerap terjadi di Indonesia merupakan ada sesuatu yang kurang pas dalam penanganan pendidikan karakter siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun