Gedung ini diberi nama Jagat Ageung. Selain sebagai gedung pertunjukan, gedung ini juga difungsikan sebagai tempat latihan. Ruangnya lumayan besar, memungkinkan untuk menampung sampai tiga ratus orang di dalamnya.
Di bagian depan Jagat Ageung, ada bangunan yang difungsikan sebagai rumah tinggal. Di samping luar Jagat Ageung, ada sebuah bangunan pendopo berukuran sedang, yang difungsikan sebagai panggung terbuka.
Bangunan ini biasa digunakan sebagai tempat pagelaran seni, atau terkadang juga dijadikan tempat berkumpul, baik untuk berdiskusi, musyawarah, atau sekedar ngobrol santai.
Pendopo ini dinamai Jagat Nembrak, yang artinya ruang terbuka. Dilengkapi dengan rak berisi buku-buku bacaan, sebagai perpustakaan terbuka, yang boleh diakses oleh siapa saja.
Agak ke belakang dari Jagat Nembrak, ada bangunan kecil menyerupai saung. Bangunan yang disebut Jagat Alit ini difungsikan sebagai sekretariat, atau tempat berkumpul warga padepokan, atau juga sebagai tempat untuk menerima tamu.
Satu bangunan lagi berdiri di bagian kanan depan atau di sebelah kiri Lawang Jagat. Sebuah bangunan bertingkat. Bagian bawahnya difungsikan sebagai workshop atau bengkel kriya, tempat membuat berbagai macam handycraft. Sementara bagian atasnya difungsikan sebagai ruang IT dan ruang pustaka khusus, yang menyimpan buku-buku koleksi khusus. Di bagian atas juga ada satu ruang kecil yang difungsikan sebagai mushola.
Melihat bangunan-bangunan yang ada, padepokan ini sudah cukup memadai untuk menjadi tempat berkumpulnya banyak orang. Selain ruang pertemuan, ruang pertunjukan, ruang baca, ruang IT, dan ruang ibadah, tempat ini juga dilengkapi dengan beberapa kamar kecil atau toilet. Selain itu, area perkarangan juga cukup luas. Bisa digunakan untuk kegiatan atau pagelaran di ruang terbuka.
Tempat yang pembangunannya dirintis sejak tahun 1980 ini, dikenal dengan nama, Padepokan Sobarnas Martawijaya, yang diambil dari nama sang pendiri.
Sobarnas Martawijaya adalah seorang seniman dan budayawan Garut, yang semasa hidupnya senantiasa mencurahkan segenap tenaga, hati dan fikirannya, untuk perkembangan seni dan budaya, khususnya di kabupaten Garut.