: Isteriku
sunyi. pagi selayak mati
orang-orang masih lelap memeluk kenangan
selepas semalaman mencumbui terompet
dan menikmati erotisme kembang api
Â
sedang kau begitu tergesa (atau bersemangat ?)
bergegas menjemur mimpi yang pasi di hangat mentari yang baru
berharap hujan memberi sedikit waktu kali ini
hingga mimpimu menjelma pelangi
Â
di rumah, anakmu dengan jenaka menata tawa
untuk menghapus jejak lelah di kepulanganmu
senja nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H