TET TET TET
Bel jam pelajaran ke tujuh berbunyi. Agnesh dan Aakash pun telah kembali ke kelas. Kini, semua murid XII MIPA 1 berhamburan memasuki kelas. Tak lama kemudian, Bu Gladys masuk dengan buku fisika di tangannya.
"Anak-anak, mengingat pekan depan kalian akan menghadapi ujian semester 1, untuk memenuhi nilai hari ini, Ibu mau mengadakan ulangan, bab fisika inti dan radioaktivitas. Silahkan bukunya kalian masukkan, dan kumpulkan tas ke depan," ujar Bu Gladys yang tengah berdiri di depan para murid kelas XII MIPA 1.
Para siswa yang mendengar penuturan Bu Gladys selaku guru fisika itu mendengus sebal.
"Kok dadakan sih Bu? Ibu kira otak kita ini setara sama otaknya Albert Einstein?" protes Doni, salah satu siswa di kelas.
"Iya, kok dadakan sih Bu?" timpal Herry
Bu Gladys menggeleng-gelengkan kepala heran akan perilaku murid-muridnya itu. "Kalian  pastinya sudah belajar tadi malam kan? Pasti masih belum lupa sama isi materinya," jawab Bu Gladys.
Herry menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Nah itu Bu, itu. saya ini tipikal anak yang belajar kalau pas mau ulangan aja. Jadi, kalau ulangannya dadakan kaya gini mana mungkin lah saya ini belajar," lirihnya yang mendapatkan sorakan dari teman sekelasnya.
"Ck. Herry-Herry, itu mah emang lo-nya aja yang keterlaluan!" sinis Vella.
"Sudah-sudah, sekarang kalian siapkan kertas folio, pena dan penggaris. Sisanya silahkan masukkan ke dalam tas dan letakkan tasnya di depan. Ibu diktekan soalnya," Bu Gladys mulai membuka buku tebal yang disampingnya terdapat tulis FISIKA.
Setelah tas terkumpul di depan semua, Bu Gladys mulai mendiktekan soalnya. Sunyi, semua siswa di kelas itu tampak tenang dengan soal yang sudah ditulisnya masing-masing.