Dunia Kesehatan kembali dihebohkan dengan munculnya hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak berusia 11 bulan sampai 16 tahun. 10 kasus pertama dilaporkan pada 5 April 2022 di Inggris Raya, setelah itu kasusnya semakin meningkat dan menjangkit di negara lainnya sehingga pada tanggal 15 April 2022 ditetapkan sebagai kejadian luar biasa oleh WHO.Â
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 29 kasus dugaan hepatitis akut misterius per 5 Juni 2022 dan terdapat tujuh kasus yang meninggal, kasus tersebut tersebar di belasan provinsi di Indonesia.
Beberapa penyebab kemungkinan terjadinya hepatitis akut misterius adalah infeksi adenovirus normal, infeksi varian baru dari adenovirus paska infeksi COVID-19, obat, toksin, atau paparan lingkungan lainnya, patogen lainnya serta varian terbaru dari SARS-CoV-2. Gejala yang biasa terjadi adalah demam/riwayat demam, diare, mual, muntah atau nyeri perut, diare, kuning, lesu, hilang nafsu makan, nyeri sendi, dan gatal. Gejala lebih lanjut berupa perubahan warna urin dan tinja, sesak nafas serta penurunan kesadaran.
Penyebab hepatitis akut misterius sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa cara untuk mencegahnya, hal yang dapat Anda lakukan adalah menjaga lingkungan dan anak Anda dari penyakit infeksius, termasuk COVID-19, antara lain:
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan menggunakan antiseptic berbahan dasar alkohol, serta ajari dan awasi anak Anda untuk melakukan hal yang sama
- Jangan berkerumun dan jaga jarak dengan orang lain
- Bila berada di dalam ruangan, pastikan tempat tersebut memiliki ventilasi yang baik
- Pakai masker dengan benar dan menutupi mulut serta hidung
- Tutupi mulut saat batuk dan bersin
- Gunakan air yang aman untuk minum
- Tetap melakukan aktivitas di rumah dan kurangi bepergian yang tidak perlu
- Segera cari bantuan di fasilitas kesehatan tedekat bila anak Anda terdapat gejala seperti di atas
Kemudian bagaimana cara pengolahan makanan yang benar agar mencegah hepatitis akut misterius?
Menjaga kebersihan makanan
Mencuci tangan sebelum memasak merupakan hal penting yang sering kali terlewatkan. Jangan lupa untuk mencuci alat masak dan makan sebelum dan setelah digunakan. Membersihkan dapur juga harus dilakukan agar makanan yang disajikan terjamin kebersihannya
Menjaga kebersihan saat menyusui dan memberikan susu formula
Bagi Anda yang sedang menyusui bayi Anda, pastikan untuk menjaga kebersihan payudara dengan membersihkan memakai air hangat dan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
Apabila Anda memberikan asi perah atau susu formula pada bayi Anda, jaga kebersihan alat pompa asi, botol dan dot serta perlengkapan lainnya dengan cara mencuci dan menyimpan di tempat yang tertutup agar tidak gampang terkontaminasi. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mempersiapkan susu untuk bayi anda.
Memisahkan bahan makanan mentah dan makanan matang
Menggunakan alat yang berbeda untuk keperluan dapur dan untuk makan, seperti piring untuk makan dan mangkuk untuk meletakkan bahan dapur mentah, juga perlu dipisahkan. Penyimpanan bahan makanan matang dan mentah juga harus di tempat yang berbeda agar tidak terjadi kontaminasi silang.
Makanan matang dan makanan mentah. Sumber: onlymyhealth.com
Memasak makanan sampai matang
Daging, ayam, telur dan makanan laut sebaiknya dimasak pada suhu minimal 85° Celsius, serta pastikan makanan yang dimasak sudah matang dengan benar.
Menyimpan makanan di suhu aman
Makanan yang sudah dimasak namun belum habis, jangan di simpan di suhu ruangan terlalu lama, makanan tersebut dapat disimpan ke dalam lemari pendingin.
Menggunakan air bersih dan bahan makanan yang baik
Pilihlah bahan makanan yang segar dan belum kadaluwarsa. Saat mencuci bahan makanan seperti buah dan sayur, gunakan air yang bersih. Cuci buah dan sayur dengan baik sebelum dimakan oleh anggota keluarga. Pastikan air yang digunakan untuk minum dan memasak adalah air minum yang layak untuk dikonsumsi.
Demikianlah cara pengolahan makanan untuk mencegah hepatitis akut misterius. Yuk lakukan sejak dini agar buah hati Anda terhindar dari penyakit ini dan segera periksakan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila terdapat gejala seperti di atas pada anak Anda.Â
Penyusun:
dr. Indah Sri Wulandari, dr. Steffi Sonia, M.Gizi, Sp.GK
Departemen Ilmu Gizi FKUI - KSM Gizi Klinik RSCM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
