Jika menilik lebih jauh, kemampuan pemain Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Kebocoran ini datang dari segi mentalitas mereka.Â
Terbukti dari permainan pertama yang unggul jauh memimpin kemudian melakukan kesalahan sendiri sehingga lawan memanfaatkan momentum tersebut untuk menjadi pijakan titik balik.Â
Mereka sulit keluar dari tekanan sebesar itu dan tidak mampu mengatasinya. Ini bukan kali pertama Indonesia pulang tanpa membawa medali. Ini merupakan pekerjaan utama PBSI untuk mengevaluasi dan berbenah.
Kejuaraan bergengsi ini menuntut mereka harus tampil dengan kualitas merata di setiap sektor. Meskipun belum berhasil, usaha mereka patut diapresiasi.Â
Walaupun masih banyak yang perlu diperbaiki tetapi mereka mampu memberikan perlawanan yang baik hingga akhir. Dalam hal ini konsisten perlu dibuktikan.Â
Perjalanan Timnas Indonesia adalah sebuah tangga naik bukan eskalator cepat, dan tahun 2025 adalah ajang pembuktian bahwa mereka telah tuntas menyusunnya dan berdiri di podium juara.Â
Hasil pertandingan kemarin memang belum memihak tim Indonesia. Tetapi optimisme itu harus selalu dibakar sebagai alat untuk berprestasi dan ambisi membawa Piala Sudirman pulang. Kekalahan mereka adalah sebuah evaluasi besar. Sekali lagi, mental yang berbicara. Ayo kembali kuat dan bangkit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H