Mohon tunggu...
Indah Tri Utami
Indah Tri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia sebagai Pencetus Sekaligus Pemberi Harapan Pupus

22 Mei 2023   23:44 Diperbarui: 22 Mei 2023   23:43 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Piala Sudirman setelah tahun 1989 tak pernah menginjakkan kakinya kembali ke Indonesia. Piala dengan kemegahan Candi Borobudur di bagian atas itu berpaling selama 34 tahun. Indonesia memiliki kesempatan untuk merebutnya kembali pada 14 Mei 2023. 

Kejuaraan internasional yang mengirimkan nomor beregu di kelima sektor itu kembali dilaksanakan di Suzhou, Tiongkok. Timnas Indonesia siap unjuk gigi, bahkan PP PBSI menargetkan untuk juara.

Berangkat dengan membawa tiga unggulan di sektor tunggal putra, ganda putra dan ganda putri harusnya cukup untuk menciutkan nyali lawan. Tetapi ternyata Indonesia kembali absen untuk mencapai Final.

Indonesia keluar sebagai Runner Up Grup B setelah kalah 3-2 dari Thailand. Butuh lebih banyak evaluasi untuk menghadapi lawan selanjutnya yang telah diundi malam itu juga. China yang menjadi tuan rumah terpilih menjadi lawan main Indonesia di babak Quarter Final. 

Dengan keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mengambil poin pertama, maka PBSI mengeluarkan pasangan ganda campuran yang berbeda dari biasanya. 

Strategi yang apik dan cukup berani untuk memasangkan Gloria Widjaja/Rinov Rivaldy melawan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di babak knock out. 

Pasangan ini belum pernah tertuliskan dalam sejarah tetapi sudah mampu menembus pertahanan permainan pasangan China di set pertama. Gloria sebagai playmaker mampu merusak rotasi dan Rinov dengan attacking smash andalannya. 

Sayangnya, kemampuan adaptasi Siwei/Yaqiong kembali lebih cepat dan mampu menyamai kedudukan hingga memaksa untuk rubber game. Diakhiri dengan Indonesia harus mengakui keunggulan permainan China dari segi mentalitas. 

Gloria Widjaja/Rinov Rivaldy dalam laga perempat final melawan pasangan china Zheng Siwei/Huang Yaqiong  (via: Badminton Photo/Jnanesh Salian)
Gloria Widjaja/Rinov Rivaldy dalam laga perempat final melawan pasangan china Zheng Siwei/Huang Yaqiong  (via: Badminton Photo/Jnanesh Salian)

Tak beda jauh dengan hasil di partai kedua dan ketiga. Anthony Sinisuka Ginting mampu berlari pada babak pertama tetapi terpaksa menginjak rem dan membiarkan Shi Yuqi mencapai garis finish nya. 

Pola permainan ini bahkan terulang dalam laga Tunggal Putri yaitu Gregoria Mariska Tunjung melawan Chen Yufei. Sempat memimpin permainan hingga jatuh dalam skema lawan. Selesai sudah perjuangan mereka yang berakhir sama dengan Sudirman Cup 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun