Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejakmu Abadi, Disetiap Sapuan Kuasku

23 Juli 2024   13:29 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.zerochan.net/Canvas?p=2

Tahun-tahun berlalu.Dika akhirnya menyadari bahwa Lisa tidak pernah benar-benar mencintainya. Lisa telah berselingkuh darinya dan mengkhianatinya dengan cara yang pahit. Mereka berdua berakhir dalam pertengkaran hebat, dan Dika memutuskan untuk meninggalkan lisa dan kembali ke kota tempat pertemuannya dengan maya ,untuk mencari keberadaan maya.

Dika memutuskan pergi ke galeri seni, tempat di mana dia tahu Maya sering menghabiskan waktunya. Saat memasuki galeri, Dika terpukau oleh sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah rumah yang indah di tepi pantai. Lukisan itu begitu hidup dan penuh dengan detail yang menakjubkan. Dika merasa ada sesuatu yang sangat akrab dengan lukisan itu, seakan-akan lukisan itu berbicara padanya.

Dia menghampiri penjaga galeri dan bertanya dengan penuh harap, "Siapa yang melukis lukisan ini?"

Penjaga galeri tersenyum lembut. "Oh, lukisan ini dilukis oleh seorang seniman wanita berinisial M. Dia adalah seorang seniman yang sangat berbakat. Lukisan ini merupakan bagian dari seri karya-karyanya tentang rumah impian di sepanjang pantai kota ini."

Dika bertanya lagi pada penjaga galeri seni itu "Pak apakah pelukis lukisan ini, masih berada di kota ini?" tanya Dika dengan tidak sabar.

Penjaga galeri menggeleng pelan. "Maafkan saya, tetapi ia telah meninggal dunia dua tahun yang lalu. Dia adalah seorang wanita yang rendah hati dan sangat mencintai kota ini."

Dika yang mendengar kabar itu merasa dunianya hancur. Hatinya berdegup kencang di dada. Dia menyadari dengan penuh kesedihan bahwa seniman M yang dimaksud oleh penjaga galeri adalah Maya, kekasihnya yang pernah dia tinggalkan dengan begitu gegabah.

"Apakah... apakah lukisan ini... untuk orang yang ia cintai?" tanya Dika dengan suara yang gemetar.

Penjaga galeri mengangguk. "Ya, dari cerita yang kami dengar, M selalu menunggu kepulangan seseorang yang dicintainya. Dia menciptakan lukisan ini dengan harapan bahwa orang yang dia cintai akan melihatnya suatu hari nanti."

Dika keluar dari galeri seni dengan langkah yang berat dan air mata yang tak terbendung. Dia merasakan penyesalan yang dalam dan rasa kehilangan yang tak terucapkan. Selama ini, Maya selalu menunggu kepulangannya dengan cinta yang tak terbatas, bahkan hingga akhir hayatnya.

Dika pergi ke pantai berdiri di sana sambil melihat horizon yang jauh. Dia merasa terpukul karena kesempatan untuk mengulang kisah cinta mereka telah hilang selamanya. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menjaga kenangan tentang Maya dan cinta mereka yang terlupakan dalam hatinya selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun