Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejakmu Abadi, Disetiap Sapuan Kuasku

23 Juli 2024   13:29 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.zerochan.net/Canvas?p=2

Di sebuah kota kecil yang dipenuhi dengan aroma kopi dan senyuman hangat, hiduplah sepasang kekasih yang bernama Maya dan Dika. Mereka adalah sepasang kekasih yang selalu terlihat bersama, seperti dua hati yang tak bisa dipisahkan.

Maya adalah seorang seniman muda yang penuh dengan imajinasi liar dan semangat untuk mencipta karya seni. Dia sering kali terlihat melukis di taman kota, menggambarkan indahnya alam dan kehidupan sehari-hari dengan warna-warna cerah dan penuh kehidupan.

Dika adalah seorang fotografer lepas yang penuh dengan ketertarikan terhadap keindahan detail yang ada di sekitarnya. Dia sering mengambil gambar-gambar yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, dengan cahaya yang pas dan sudut yang menarik, menciptakan karya yang penuh dengan emosi dan cerita.

Ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya di galeri seni kota, cinta mereka berkembang seperti lukisan di atas kanvas putih. Mereka saling terpesona oleh keindahan yang mereka bawa dalam karya seni masing-masing. Dari situ, mereka mulai menjalin hubungan yang penuh dengan perjalanan melalui pameran seni, sesi foto di tempat-tempat yang tersembunyi, dan berjalan-jalan di taman-taman kota saat matahari terbenam.

Di pagi yang cerah di taman kota yang dihiasi dengan langit biru dan bunga-bunga yang bermekaran, Maya duduk di bangku taman dengan gaun putih berhias bunga-bunga. Di tangannya, ia memegang kuas dan kanvas putih yang masih kosong, siap untuk menangkap keindahan di sekelilingnya, Dika yang menemaninya di sana hanya bisa terpesona dengan wajah cantik kekasihnya itu.

Maya yang duduk di bangku taman mulai melukis dengan penuh konsentrasi, sementara Dikamengamati Maya dari jauh, tersenyum melihat kekhusyukannya. Dia mengambil kamera fotografinya dan mulai memotret Maya tanpa sepengetahuannya.

Maya tersenyum sendiri, dia menyadari bahwa Dika sedang memotretnya,Dika terus memotret dengan penuh perhatian, mencoba menangkap ekspresi Maya yang tengah berkarya.

Maya selesai melukis selembaran kertas, menghela nafas lega "hahh akhirnya selesai juga" gumamnya, Dika (berjalan mendekati Maya dengan senyum lembut,"Hai, sayang. Bagaimana lukisanmu hari ini?"

Maya, tersenyum saat melihat Dika,dia menunjukkan lukisannya " Ini, lihatlah! Aku baru saja selesai.",Dika mengamati lukisan Maya dengan penuh kekaguman.Wah, sungguh luar biasa. Kamu benar-benar memiliki talenta yang luar biasa.

Maya merahasiakan lukisannya dengan senyum malu "hehe Terima kasih,", Bagaimana denganmu? Apa yang kamu lakukan daru tadi?, tanya manya 

Dika akhirnya menunjukkan kamera fotonya " Aku sedang memotret keindahan di sekitar taman ini, tapi sepertinya subjek terbaikku sedang sibuk sendiri" , godanya terhadap maya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun