Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejakmu Abadi, Disetiap Sapuan Kuasku

23 Juli 2024   13:29 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maya tersenyum lembut " Aku tidak tahu kamu memotretku. Bagaimana aku terlihat?", mendengar perkataan maya itu ,Dika menatap Maya dengan penuh cinta ,"Kamu terlihat begitu cantik, Maya. Tak kalah cantik dari hasil tulisan mu" katanya sambil mengambil tangannya maya dengan lembut dan menggenggamnya.

Maya merasakan kehangatan dari sentuhan Dika ,dia menyenderkan kepalanya di bahu nya dika ,dan mereka duduk bersama sambil menikmati keindahan alam di sekitarnya.

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus seperti kisah romantis dalam buku cerita. Suatu hari, Dika tiba-tiba mendapat telepon dari mantan pacarnya, Lisa. Lisa memberi tahu Dika bahwa dia telah menyelesaikan masalah pribadinya dan meminta Dika untuk bertemu dengannya untuk berbicara.

Dika merasa bingung dan terkejut. Dia tidak pernah sepenuhnya menyelesaikan hubungannya dengan Lisa sebelumnya, yang selalu menghantui mereka dalam bentuk kenangan yang tidak selesai. Maya merasa khawatir melihat perubahan sikap Dika dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

"Dika, apa yang terjadi? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Maya dengan nada cemas.

Dika menatap Maya dengan ekspresi bingung. "Maaf, Maya. Aku harus pergi sebentar. Ada urusan yang harus aku selesaikan," ucap Dika dengan suara terbata-bata.

Maya merasa hatinya berdegup kencang. Dia tahu bahwa ini adalah saat yang sulit bagi Dika, dan dia mencoba memberikan dukungan sebanyak yang dia bisa. "Aku mengerti, Dika. Silakan lakukan apa yang perlu kamu lakukan. Aku akan menunggumu di sini," ucap Maya dengan lembut.

Dika pergi untuk bertemu dengan Lisa, dan pertemuan itu membangkitkan kembali kenangan-kenangan yang lama terkubur. Lisa berusaha merebut kembali hati Dika dengan kata-kata manis dan janji-janji masa lalu. Dika merasa terombang-ambing antara masa lalunya yang belum selesai dan masa depannya dengan Maya yang begitu jelas.

Sementara itu, Maya menunggu dengan hati yang berdebar-debar di galeri seni kota. Dia mencoba memahami situasi yang rumit ini, tetapi kekhawatirannya terus bertambah saat waktu berlalu tanpa kabar dari Dika.

Setelah beberapa waktu, Dika kembali dengan tatapan yang penuh penyesalan. Dia duduk di depan Maya dengan mata yang dipenuhi rasa bersalah. "Maya, aku harus jujur denganmu. Lisa muncul kembali dalam hidupku, dan aku merasa terombang-ambing. Tapi aku tahu sekarang, hatiku selalu milikmu," ucap Dika dengan suara yang penuh penyesalan.

Maya merasa seolah dunia di sekelilingnya runtuh. Dia mencoba menahan air mata dan menatap Dika dengan pandangan yang penuh kekecewaan. "Dika, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku merasa sangat sakit," ucap Maya dengan suara bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun