Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Juli Membawamu Pergi

20 Juli 2024   19:51 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, yang dia temukan di sana adalah kedukaan. Dokter keluar dari ruang perawatan dengan berita yang menghancurkan: Naomi telah meninggalkan dunia ini. Ryusei terpaku di tempat, tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia melihat ibu Naomi yang hancur berjalan dengan langkah berat, menangis sambil memeluk foto Naomi di dadanya.

"Kenapa kau pergi begitu cepat, nak?" gumam ibu Naomi sambil menangis tersedu-sedu. Ryusei tidak bisa menahan rasa sakitnya. Dia merasa dunianya hancur seketika, kehilangan sahabat terbaiknya, kekasih hatinya, dan sumber kekuatannya, Naomi pergi tepat dia bulan july yang merupakan bulan kelahirannya.

Setelah pemakaman Naomi, Ryusei kembali ke rumah pohon yang pernah mereka cintai bersama. Di sana, di bawah dedaunan yang merayap, dia merenungkan semua kenangan indah yang mereka bagikan. Dalam keheningan hutan yang kini terasa lebih sepi, Ryusei menangis sejadi-jadinya dan berbicara pada angin, "Naomi, kita sudah berjanji untuk selalu bersama-sama."

Tahun-tahun berlalu, tetapi Ryusei tidak pernah melupakan Naomi. Dia menjaga kenangan mereka hidup dalam hatinya, terus membawa cinta dan kebaikan yang pernah mereka bagikan bersama. Di antara semua kenangan itu, dia menyimpan sebuah surat yang ditulisnya untuk Naomi, surat yang tidak pernah ia berikan padanya. Surat itu berisi segala perasaan yang tak terucapkan, tentang cinta dan kehilangan yang selalu ia rasakan.

Hingga akhir hayatnya, Ryusei tetap setia pada kenangan Naomi, mengunjungi rumah pohon itu saat-saat dia merindukan kehadiran Naomi yang sudah tiada. Di sana, dia merasakan bahwa cintanya terhadap Naomi tidak akan pernah padam meskipun waktu terus berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun