Lihatlah langit itu
Terlihat begitu suram Seakan ingin menangis
Angin pun berembus dengan pelan menandakan akan kedatangannya
Dan tibalah awan meneteskan air matanya ke bumi.
Itulah hujan yang rintik demi rintiknya bersenandung
Begitu indah lagunya ,ingin rasanya aku menari
Hingga menunggu datangnya pelangi
Tetapi tidak, aku hanya bisa diam terpaku
Memori-memori lama seolah berputar kembali
Mengingatku pada seseorang yang tak pernah kembali
Aku merasa jenuh kenapa memori itu datang kembali
Di saat aku tengah mendengarkan rayuan hujan yang ku hayati
Waktu seakan berhenti, sungguh aku tak ingin mengingatnya
Aku ingin menghapusnya
Dadaku terasa begitu sesak dan sakit meratapi kesendirian
Hujan bantu aku menghapus jejaknya
Bawa dia pergi bersamamu
Dan ku nantikan pelangimu sebagai penggantinya
Aku akan selalu di sini
Sampai hujan menghapusnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H