Mohon tunggu...
Indah Puspita Rukmi
Indah Puspita Rukmi Mohon Tunggu... Editor - Writing Enthusiast

Saya seorang penulis lepas yang menyukai dunia jurnalistik, parenting, dan bahasa asing.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosen Prodi Fisioterapi Vokasi UI Berikan Edukasi Stunting kepada Warga Pulau Panggang

1 September 2024   14:58 Diperbarui: 1 September 2024   15:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DOSEN Program Studi Fisioterapi Vokasi UI Riza Pahlawi melakukan Penyuluhan serta Pemeriksaan Fisioterapi sebagai ikhtiar mencegah stunting di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jumat-Sabtu (23-24 Agustus 2024).

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, biasanya terjadi pada masa pertumbuhan awal, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. 

Kondisi ini paling mudah dikenali dengan kategori tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan anak sehat di usia tertentu. 

Salah satu penyebab stunting adalah gangguan penyerapan nutrisi sehingga anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan. Stunting memiliki dampak yang bisa menjadi sangat berbahaya dan berkelanjutan, baik secara individu maupun bagi masyarakat.

Angka kejadian stunting pada anak masih cukup besar, kegagalan proses tumbuh kembang tentunya akan berdampak pada produktivitas saat dewasa, sehingga diperlukan upaya penanganan dan pencegahan. 

Diungkapkan oleh Riza Pahlawi selaku salah satu pemateri sekaligus Dosen dari Dosen Fisioterapi Vokasi Universitas Indonesia saat melakukan penyuluhan serta sosialisasi tentang Meningkatkan Aktivitas Fisik Sebagai Upaya Penanganan Stunting Pada Anak di Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Berdasarkan jumlah anak yang berada di Pulau Panggang Kepulauan Seribu yang cukup banyak, maka upaya pencegahan terhadap stunting penting untuk dilakukan. 

Oleh karena itu, Dosen Program Studi Fisioterapi Program Pendidikan Vokasi, Riza Pahlawi, S.Tr.Ftr., M.Kes. sebagai Ketua Tim Pengabdi memimpin untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu memberikan bantuan berupa penyuluhan dan pemeriksaan fisioterapi dengan pendekatan "Play Exercise" pada anak. 

Pengaturan aktivitas bermain pada anak akan meningkatkan aktivitas metabolisme pada tubuh anak, sehingga penyerapan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan akan lebih optimal. 

Play exercise dan aktivitas fisik memungkinkan untuk mengevaluasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik, termasuk pola makan, tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, stres, lingkungan fisik, dan genetika.

Dengan memperhitungkan semua faktor ini secara bersamaan, kita dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasari masalah kesehatan fisik dan merancang strategi yang sesuai untuk memperbaikinya.

"Berdasarkan pada beberapa kegiatan pengmas, Tim Pengabdi berupaya merumuskan target perubahan yang diharapkan dengan berorientasi pada kebermanfaatan program baik anak maupun bagi masyarakat pada umumnya. Mengingat waktu pelaksanaan program yang cukup singkat sementara penanganan medis dan pelatihan kemandirian memerlukan jangka waktu lama maka target perubahan yang diharapkan terbatas pada respon sasaran masyarakat pada saat implementasi program," jelas Riza.

Sementara itu, Kasi Kesra Kelurahan Pulau Panggang Bapak Abdul Salam mengatakan bahwa kegiatan tersebut mengubah hidup warganya.

"Acara ini dapat memberikan kesan terhadap warga saya, untuk mengubah hidup terutama untuk Ibu dan Ibu hamil kepada anak-anaknya. Dengan kegiatan ini semoga dapat mengurangi angka stunting menjadi turun kalau bisa sampai ke angka 0," ungkap Bapak Abdul Salam, Kasi Kesra Kel. Pulau Panggang.

Salah satu warga, Ibu Mulyati, juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan tersebut.

"Semoga acara ini bermanfaat bagi seluruh anak Indonesia di mana saja, terutama untuk anak saya dan anak yang sedang di dalam kandungan saya," kata Ibu Mulyati, salah satu warga yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Tentunya tim pengabdi sadar bahwa untuk dapat meningkatkan awareness dari warga tidak bisa hanya dengan satu kali kegiatan, untuk itu, tim pengabdi Menyusun kegiatan yang berkelanjutan dengan cara konsultasi secara daring yang berlangsung sampai oktober 2024.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun