Dengan memperhitungkan semua faktor ini secara bersamaan, kita dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasari masalah kesehatan fisik dan merancang strategi yang sesuai untuk memperbaikinya.
"Berdasarkan pada beberapa kegiatan pengmas, Tim Pengabdi berupaya merumuskan target perubahan yang diharapkan dengan berorientasi pada kebermanfaatan program baik anak maupun bagi masyarakat pada umumnya. Mengingat waktu pelaksanaan program yang cukup singkat sementara penanganan medis dan pelatihan kemandirian memerlukan jangka waktu lama maka target perubahan yang diharapkan terbatas pada respon sasaran masyarakat pada saat implementasi program," jelas Riza.
Sementara itu, Kasi Kesra Kelurahan Pulau Panggang Bapak Abdul Salam mengatakan bahwa kegiatan tersebut mengubah hidup warganya.
"Acara ini dapat memberikan kesan terhadap warga saya, untuk mengubah hidup terutama untuk Ibu dan Ibu hamil kepada anak-anaknya. Dengan kegiatan ini semoga dapat mengurangi angka stunting menjadi turun kalau bisa sampai ke angka 0," ungkap Bapak Abdul Salam, Kasi Kesra Kel. Pulau Panggang.
Salah satu warga, Ibu Mulyati, juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan tersebut.
"Semoga acara ini bermanfaat bagi seluruh anak Indonesia di mana saja, terutama untuk anak saya dan anak yang sedang di dalam kandungan saya," kata Ibu Mulyati, salah satu warga yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Tentunya tim pengabdi sadar bahwa untuk dapat meningkatkan awareness dari warga tidak bisa hanya dengan satu kali kegiatan, untuk itu, tim pengabdi Menyusun kegiatan yang berkelanjutan dengan cara konsultasi secara daring yang berlangsung sampai oktober 2024.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H