"Selain itu, pulau ini juga termasuk pulau dengan penduduk paling padat di Kepulauan Seribu dan terbatasnya akses terhadap informasi mengenai kesehatan," lanjut Mita.
Pada hari pertama, tim pengabdian masyarakat mengadakan sesi edukasi tentang asupan makanan yang seimbang, pentingnya literasi fisik.
"Tujuannya agar anak-anak di Pulau Panggang dapat tumbuh dengan sehat, bugar, berprestasi dan percaya diri," jelas Mita.
Dengan literasi fisik tersebut, Mita berharap para ibu dan anak dapat memahami bahwa aktivitas fisik menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini baik dari kecerdasan psikomotorik, kognitif, sosial, dan afektif.
Para ibu dan kader Posyandu juga diajak untuk berdiskusi tentang cara menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Mereka juga kami ajak untuk ikut memantau pertumbuhan, kebugaran dan meningkatkan kesehatan anak-anak mereka," ungkap Mita.
Pada hari kedua, kegiatan dikemas dalam bentuk yang menyenangkan dengan berbagai permainan dan aktivitas fisik yang dirancang untuk mengajarkan pentingnya berolahraga.
"Anak-anak diajak untuk bergerak dalam bentuk permainan, permainan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, koordinasi dan kecepatan anak," jelas Mita.
Selain permainan yang seru, anak-anak juga diajak mengenal berbagai jenis makanan sehat melalui permainan interaktif yang mengedukasi tentang manfaat gizi.
Di samping sesi edukasi, tim pengabdian juga membagikan buku panduan dan poster edukatif yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan oleh ibu-ibu dan kader Posyandu.
Materi ini diharapkan dapat terus digunakan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di Pulau Panggang bahkan setelah kegiatan tersebut selesai.