Mohon tunggu...
Indah Rahayu
Indah Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka jalan-jalan hehe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru BK Bukanlah "Voldemort" Para Siswa

26 November 2022   13:59 Diperbarui: 28 November 2022   15:17 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru BK yang mendampingi Siswa. (sumber: Thinkstockphotos via kompas.com)

Ketika kita berniat mengambil kepercayaan siswa, sebisa mungkin penampilan yang kita perlihatkan juga dapat menarik kepercayaan siapapun yang melihatnya. 

Karena sejatinya hal kecil seperti ini juga bisa menjadi pemicu kegagalan dalam menjalin hubungan jika Konselor sendiri tidak memahaminya.

3. Raut Wajah

Setiap individu memiliki fisik wajah dengan raut yang berbeda-beda.  Ada yang memiliki raut wajah kalem, tegas, pemarah, jutek dan lain-lain. 

Raut wajah juga menjadi salah satu kunci penting bagi seorang koselor untuk mendekatkan diri pada konseli. Ketika seorang konselor sudah memiliki kode etik yang baik namun memiliki raut wajah yang jutek, maka konseli akan cenderung menjauh. 

Selayaknya 'Dumbledore' di film Harry Potter, meskipun memiliki wajah tegas yang mengintimidasi ada kalanya Dumbledore tersenyum ketika berbicara atau menyapa siswanya di sekolah. 

Tidak hanya itu, suaranya yang tegas namun lembut walau dirinya adalah pria membuatnya dihormati. Dalam hal ini, guru BK bisa menjadikannya contoh bahwa tegas bukan berarti buruk dan lembut bukan berarti lemah. 

Hanya saja setiap sikap dan perilaku harus ditunjukkan dalam kondisi yang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman antar konselor dan konseli.

Lantas, bagaimana sejatinya guru BK itu?

1. Sahabat Siswa

Kunci dari sebuah hubungan yang baik adalah terjalinnya komunikasi positif. Agar tumbuh komunikasi positif antara konelor dan konseli sudah sepantasnya bagi guru BK untuk melakukan pendekatan yang tidak membatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun