Mohon tunggu...
Indah ParamithaAS
Indah ParamithaAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Minat pada fenomena yang terjadi sehari-hari dan dibahas dari kaca mata ilmu psikologi dengan saran dan teori yang relevan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Aku Berbeda dari Perempuan Lain

29 Juni 2023   11:00 Diperbarui: 3 Juli 2023   21:30 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by pch.vector on Freepik.com

Di kalangan anak muda atau bagi pengguna aktif media sosial, seperti TikTok dan Instagram, istilah pick me girl bukan lagi merupakan sesuatu yang asing dan banyak dibahas di platform media sosial. 

Salah satu representasi kalimat yang sering digunakan oleh seorang pick me girl adalah “Aku itu kalau nonton film gak suka film romance, tapi sukanya genre thriller, atau action. Kalau romance jijik,” atau kalimat seperti, “apa cuma aku yang gak bisa pakai make up dan gak suka pakai skincare ?” dan lain sebagainya.

Istilah pick me girl adalah kata slang atau gaul, yang memiliki arti seorang wanita yang menyatakan bahwa dia tidak seperti kebanyakan wanita lain. 

Image by macrovector on Freepik.com gambar
Image by macrovector on Freepik.com gambar

Pick me girl adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku beberapa wanita yang berusaha memperoleh persetujuan, validasi dan penerimaan dari pria dengan cara merendahkan diri sendiri, mengkritik atau mempermalukan wanita lain, atau mengikuti pandangan yang merendahkan terhadap perempuan secara umum.  

Menurut Urban Dictionary, pick me girl adalah perempuan yang berusaha dengan keras untuk membuat seorang pria atau banyak pria terkesan dan memastikan bahwa Ia tidak sama seperti perempuan lainnya.

Ciri–ciri Pick Me Girl

Terdapat beberapa ciri atau karakteristik khas dari individu yang tergolong pick me girl. Pertama, mereka akan mengungkapkan konsep dirinya di media sosial secara terbuka dengan mengunggah minat dan kebiasaan yang sering dilakukan.

Kedua, mereka akan menyatakan diri berbeda dari karakteristik atau stereotip dari gender secara umum dengan menampilkan sikap, minat, kebiasaan, atau gaya yang dianggap berbeda dan mampu menarik perhatian lawan jenis.

Ketiga, mereka memiliki kecenderungan untuk merendahkan perempuan lain dengan tujuan mendapatkan pengakuan dari lawan jenis. Dalam hal ini, pick me girl akan merasa dirinya lebih baik dari perempuan lain karena tidak mengikuti stereotip perempuan pada umumnya.

Keempat, memilih untuk bergaul dengan laki-laki dibandingkan Perempuan. Ketika bergaul dengan laki-laki dan memamerkan hal tersebut, seorang pick me girl akan merasa bahwa dirinya keren dan berbeda dari kebanyakan perempuan lain, sehingga mereka akan merasa puas akan hal tersebut.

Pick Me Girl Dari Kacamata Ilmu Psikologi.

Krisis Identitas 

Image by pch.vector on Freepik.com
Image by pch.vector on Freepik.com

Perilaku pick me girl umumnya dialami oleh kaum remaja yang menganggap dirinya berbeda dari perempuan lain dan merasa harus dikagumi. 

Teori perkembangan psikososial Erikson menyatakan bahwa individu mengalami serangkaian krisis identitas yang berkaitan dengan tahap perkembangan mereka. 

Pada tahap remaja, individu menghadapi tantangan dalam mengembangkan identitas mereka sendiri. 

Krisis identitas berarti individu merasa bingung atau tidak yakin tentang siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.

Fenomena pick me girl mungkin terkait dengan krisis identitas yang muncul selama tahap remaja. Wanita yang terlibat dalam fenomena ini mungkin merasa tidak memiliki keyakinan yang kuat dalam identitas perempuan mereka. 

Mereka mungkin berpikir bahwa dengan menunjukkan diri mereka sebagai "lebih baik" dari wanita lain atau dengan menekankan kesamaan mereka dengan pria, mereka akan mendapatkan perhatian dan penerimaan dari pria. 

Sehingga, mereka mencari penerimaan dan validasi dari pria sebagai cara untuk mencoba memperoleh identitas dan peran sosial yang mereka cari melalui perilaku pick me girl.

Kebutuhan Akan Penghargaan Diri. 

 Menurut teori Maslow, manusia memiliki hierarki kebutuhan yang meliputi kebutuhan fisik, keamanan, cinta dan afiliasi, harga diri, dan aktualisasi diri. 

Wanita yang terlibat dalam fenomena pick me girl mungkin memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi di tahap penghargaan diri. Kebutuhan harga diri dapat meliputi, pengakuan, prestasi, dan penghargaan dari orang lain. 

Individu ingin merasa dihargai, diakui, dan memiliki keyakinan diri yang kuat. Wanita dengan perilaku pick me girl mungkin mencari penerimaan dan validasi dari pria sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar dapat mencapai tahap kebutuhan lain.

Kebutuhan Untuk Menjadi Superior
Image by pch.vector on Freepik.com
Image by pch.vector on Freepik.com

Menurut Adler, sumber motivasi manusia yang paling utama adalah perjuangan untuk superioritas. Superior diartikan sebagai usaha untuk mencapai kekuatan diri. 

Adler menyatakan, tingkah laku ditentukan oleh persepsi harapan yang mungkin ingin dicapai di masa yang akan datang. Dalam hal ini, harapan yang ingin dicapai oleh seorang pick me girl adalah mendapatkan kehormatan dan perhatian banyak orang terutama lawan jenis.

Seorang pick me girl akan merasakan perasaan lebih hebat dari beberapa individu lain. Namun, perasaan tersebut membuat orang lain merasa resah, tidak nyaman dengan perilaku tersebut, hingga orang lain menjadi lelah dan malas menghadapi tingkahnya.

Perilaku ini disebut sebagai superiority complex. Adler mengatakan kalau perilaku ini sebenarnya dimiliki individu untuk menutupi kekurangan yang dimiliki oleh individu tersebut. 

Superiority complex sendiri adalah sebuah perilaku dimana seseorang mempercayai kalau ia lebih baik dibandingkan orang lain. Seseorang dengan perilaku ini cenderung memiliki opini yang berlebihan mengenai diri mereka sendiri dan percaya kalau kemampuan dan kesuksesan yang dimiliki melebihi orang lain (Ayim-Aboagye, 2018).

Cara Mengatasi 

Pertama, perilaku pick me girl  bisa dikurangi dengan menerima diri apa adanya tanpa perlu membandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh orang lain atau masyarakat. Terimalah diri Anda apa adanya, tanpa perlu merendahkan diri atau mencari validasi dari pria.

Kedua, Mindfulness, yakni dengan meningkatkan kesadaran terhadap diri, kenali minat, nilai-nilai, keunikan, dan kelebihan kalian sebagai individu. Fokuslah pada pengembangan diri kalian, tanpa perlu mencari validasi dari orang lain.

Tulisan ini tentu saja tidak dapat dijadikan patokan untuk menjelaskan fenomena ini. Ingatlah bahwa perubahan yang signifikan membutuhkan waktu dan kesabaran. 

Jika kalian merasa sulit untuk mengubah perilaku atau pemikiran yang terkait dengan fenomena ini, jangan ragu untuk meminta dukungan dari teman, atau keluarga. Be Kind To Each Other

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun