Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Psychology of Money dan The Cat Who Saved Books, Dua Buku yang Saya Baca di Awal 2025

2 Februari 2025   06:23 Diperbarui: 2 Februari 2025   06:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kegalauan setelah ditinggal sang kakek, muncul seekor kucing yang bisa bicara dan meminta pertolongan pada Rintaro. Dari beberapa kali perjalanannya menolong si kucing, Rintaro ditemani ketua kelasnya yang cantik, Sayo.

Karena sepeninggal sang kakek, Rintaro kemudian menjadi sebatang kara, seorang bibi datang dan hendak mengajaknya tinggal.

Petualangan Rintaro bersama Sayo dan si kucing dalam menyelamatkan buku-buku membuat Rintaro berubah semakin matang. Ia dengan percaya diri memohon pada bibinya untuk tetap tinggal. Ia akan tinggal sendiri dan meneruskan kiprah sang kakek mengurus toko buku.

Buku ini penuh inspirasi dan nasihat-nasihat bijak tentang buku. Uniknya, di bab-bab terakhir ada kalimat yang menonjok saya, seperti ini:

Kalau kau sulit membaca sebuah buku, itu karena buku tersebut berisi sesuatu yang baru buatmu. Setiap buku yang sulit menawarkan tantangan baru untuk kita.

Wow. Saya tersadar kemudian bahwa buku Psychology of Money mungkin sulit saya pahami karena buku itu memang berisi hal-hal yang baru buat saya. Saya tidak perlu menghindari buku dengan tema serupa (buku tentang nasihat keuangan). Mungkin dengan membaca 3 atau 4 buku tentang keuangan, saya akhirnya akan paham juga. Baiklah, siapa takut menerima tantangan baca buku?

Buku Psychology of Money memang ditulis oleh seorang ahli di bidang keuangan, sementara buku tentang kucing yang menyelamatkan buku ditulis oleh seorang dokter!

Buku-buku memang tidak harus ditulis oleh seorang sarjana sastra. Justru para praktisi yang memiliki keahlian menulis adalah nilai plus, karena ia dapat menyampaikan materi dengan lebih baik. Kalau dokter yang menulis buku tentang kucing yang menyelamatkan buku? Saya yakin buku itu adalah wujud keprihatianan dan renungan sang dokter yang tentunya juga sangat mencintai buku-buku.

Bekerjalah dengan baik di bidang Anda masing-masing dan milikilah skill menulis. Kalau perlu, ikuti kelas menulis. Kemampuan menulis sangat bermanfaat dan dapat Anda gunakan untuk berbagi inspirasi, pendapat bahkan motivasi untuk orang lain.

Menulis buku adalah kerja untuk keabadian. Dan buatlah buku yang "berjiwa" serta mempunyai "kuasa" yang besar. Buku yang abadi dan tidak pernah basi isinya bahkan setelah ribuan tahun. Buku yang memberi manfaat pada pembacanya, yaitu memunculkan dan meningkatkan rasa empati. Begitu kata Rintaro sebagai intisari dari perjalanannya bersama Tiger si kucing dan juga kesadaran akan pengetahuan yang telah terakumulasi dalam diri Rintaro setelah hidup bertahun-tahun mencintai buku berkat sang kakek.

Mari mencintai buku, mari membaca buku berikutnya. Bukan untuk mengejar target membaca semata, bukan untuk gaya-gayaan, bukan untuk lomba paling banyak baca buku - tapi untuk menyelami jiwa sebuah buku, dan terinspirasi karenanya. Lalu menjadi orang yang memiliki empati - karena telah membaca buku-buku yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun