Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengajarkan Tanggung Jawab Untuk Anak Laki-Laki

26 Oktober 2024   01:06 Diperbarui: 26 Oktober 2024   01:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajarkan tanggung jawab untuk anak laki-laki (Sumber: Pexels/Suleman Mukhtar)

Saya sering menyampaikan hal-hal normatif pada saat kami sedang makan di meja makan. Yang sering saya ucapkan adalah sebagai laki-laki, dialah kelak yang harus menjaga adik dan kakaknya. Selain itu saya sampaikan juga bahwa kelak jika berumah tangga, dia harus mau berbagi tugas domestik dengan istrinya. 

Anak saya hanya diam saja mendengar saya berbicara. Mungkin pikirnya gabut ini mama ngomong rumah tangga pada dia yang baru 16. Tapi itu nggak papa, supaya tertanam di benaknya bahwa berbagi peran dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Untungnya suami saya juga melakukan pekerjaan rumah tangga, jadi contoh konkret ada di depan mata.

2. Menjemput adik pulang sekolah

Saya dan suami biasanya akan menjemput si bungsu pulang sekolah pada sore hari. Kami sama-sama pulang jam empat, sehingga si bungsu harus menunggu kami pulang kantor untuk menjemputnya.

Pada kondisi tertentu kami rapat sampai sore, tentunya kasihan si bungsu kalau harus menunggu lama. Dalam kondisi demikian, anak laki-laki sayalah yang menjemput adiknya.

3. Mengunci pagar saat papa tidak di rumah

Saya terpikir untuk mengajari anak saya satu tanggungjawab lagi saat suami dinas luar kota. Saya katakan, "Nak, kalau papa pergi, kamulah yang bertanggungjawab terhadap keamanan rumah, karena kamu laki-laki. Setiap selesai makan malam, tugasmu adalah mengunci pintu pagar." Alhamdulillah itu dilakukannya dengan senang hati.

4. Menjaga kebersihan kamar

Ini hal yang agak sulit. Sering saya ingatkan untuk membersihkan kamar, tapi tidak pernah dia lakukan secara holistik. Paling-paling hanya mengembalikan piring dan mangkok yang sudah dia gunakan dan bawa ke kamarnya di lantai 2.

Untuk menjaga kebersihan kamar, kadang dia masih saya mandori. Itu disimpan yang baik, yang itu disusun, yang itu dimasukkan tempat sampah, dan lain-lain. Kadang juga saya sodorkan sapu dan pel agar dia menyapu kamarnya. 

Untungnya dia sudah bisa memasang sprei sendiri dan secara rutin mengganti spreinya. Sukarela? Tidak juga, kadang saya ingatkan...spreimu sudah waktunya ganti sepertinya. Kalau dia setuju, dia akan mencari sendiri sprei bersih di lemari lalu mengganti sprei sendiri. Alahmdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun