Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Angelina Sondakh, Perempuan Kuat yang Layak Diberi Kesempatan

19 Oktober 2024   18:03 Diperbarui: 19 Oktober 2024   18:03 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angelina Sondakh dan putranya (Sumber: instagram angelinasondakh09)

Salah satu public figure yang menarik perhatian saya karena sikap, karakter, dan pengalaman hidupnya adalah Angelina Sondakh. Saya tidak ngefans dengan beliau tapi siapa sih yang tidak kenal dengannya? Seorang putri Indonesia yang sudah pasti cantik dan cerdas. Menjadi wakil rakyat di usia muda, lalu menikah dengan duda terganteng di Indonesia pada masanya yaitu Adjie Massaid.

Di tengah puncak karier dan kebahagiaan keluarga karena punya suami tampan, buah hati yang lucu yaitu Keanu ditambah dua anak sambung yang cantik dan manis hasil pernikahan Adjie sebelumnya, tiba-tiba Adjie yang masih muda dan sehat - meninggal. Tak lama kemudian Angie tertimpa kasus korupsi yang membuat ia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya selama 10 tahun di balik jeruji besi.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itu mungkin peribahasa yang sangat tepat menggambarkan posisi Angie saat itu. Saya tidak terlalu mengikuti sidang-sidang mbak Angie. Justru setelah beliau keluar penjara, saya kadang mengikuti aktivitasnya dari berbagai podcast dan akun medsos.

Angie adalah wanita yang tangguh. Terlepas dari kesalahannya, ia memang patut dikagumi.  Saya tidak bilang dia inosen - goblok kalau saya bilang begitu - karena Angie sendiri mengakui bahwa dia salah. Dituturkannya dalam sebuah podcast bahwa awalnya dia denial.  Dia tidak bisa menerima bahwa dia harus menerima hukuman. Upaya naik banding justru membuat hukumannya bertambah. Empat tahun di dalam penjara, ia selalu bertanya mengapa dan mengapa. Hingga kemudian ia menyadari dan menerima keadaannya. Pasrah. Tidak lagi menunggu kapan ia keluar penjara tapi benar-benar pasrah lalu belajar agama. Menghafal alqur'an.

Satu saja doa yang diulang-ulang Angie di dalam penjara, bahwa ia ingin selalu sehat dan nanti bisa keluar dalam kondisi sehat dan menemui kedua orang tuanya serta anaknya dalam kondisi semuanya sehat.

Doa yang didengar dan dikabulkan oleh-Nya. Saya menonton tayangan di mana Angie keluar penjara lalu mencoba dekat dengan Keanu anaknya. Keanu tampak tak nyaman awalnya - wajar karena mereka jarang bertemu. Tapi darah memang kental. Angie dan Keanu bahkan kini berkolaborasi dalam sebuah channel youtube: Keema entertainment. Mereka juga sering berbagi momen berdua yang ditunjukkan dalam postingan-postingan mbak Angie di instagram.

Ada cerita mbak Angie yang saya simak sambil berurai air mata. Saat ia di 'dalam', Keanu pun harus pindah-pindah dititip ke beberapa orang termasuk ke keluarga driver Angie. Sepulang sekolah pada hari bezoek, Keanu pergi ke penjara untuk bertemu ibunya.

Tapi jarak sekolah dan penjara yang jauh membuat mereka tak bisa bertemu lama. Akhirnya Angie menyiasati dengan meminta tugas mengurus sampah. Kalau mengurus sampah, Angie masih memiliki kesempatan setengah jam berada di luar kamar tahanan dan waktu itu bisa ia gunakan untuk dadah-dadah pada anaknya. Angie bercerita sambil menangis-menangis, hati ibu mana yang tidak ikut teriris.

Pada sebuah podcast yang dipandu oleh Rosiana Silalahi, Angie lebih terguguk karena Rosi memosisikan  diri sebagai wakil rakyat Indonesia yang marah. Di situ Angie mengakui bahwa ia bersalah. Ia telah melalui masa-masa menjadi manusia yang sombong dan takabur, tapi sekaligus ia telah membayar kesalahannya. Rosi bahkan menanyakan ketulusan Angie dalam meminta maaf.

Seperti Rosi yang di akhir podcast menyatakan bahwa ia bisa menerima permintaan maaf Angie, demikian juga saya. Angie bersalah, mengakuinya, dan telah menebus kesalahannya selama sepuluh tahun. Menurut saya Angie layak diberi kesempatan.

Sekarang ini aktivitas Angie adalah menerima undangan dari berbagai pihak untuk sharing pengalamannya. Dia juga menjadi brand ambassador sebuah biro umroh. Saya rasa Angie kompeten untuk berada di posisinya sekarang. 

Dia telah belajar Alquran dan hafal, dia juga sudah mengalami pengalaman spiritual yang level atas (mualaf dan terus istiqomah walau badai mendera), ditambah permasalahan hidup yang luar biasa.

Setelah suaminya tiada ternyata kakak satu-satunya juga wafat saat Angie masih di dalam penjara. Dia sedih tapi tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa memikirkan orang tuanya yang beranjak tua.

Saat Angie keluar penjara, seperti doanya, kedua orang tuanya sehat. Hanya saja tak sampai setahun kemudian ayah Angie wafat lalu ibunya mengidap demensia.

Di sebuah konten youtube dari Keema entertainment, saya melihat Angie mendampingi ibunya jalan-jalan pagi. Dengan sabar menemani ibunya yang selalu mengeluh kepanasan. Angie bahagia dapat mendampingi ibunya, walau sebagaimana lumrahnya ibu yang sudah sepuh - agak ngeyel-ngeyel sedikit. 

Tapi Angie tetap sabar. Saya yakin pengalaman kesabaran dalam penjara membantunya untuk sabar dan berserah saat mendapat kesempatan melanjutkan hidup di dunia luar. Sehingga persoalan ibunya yang rewel itu bukan masalah, itu justru hadiah karena sekarang ia bisa berada di dekat ibunya dan menggenggam tangan beliau kapanpun ia mau. Birrul walidain itulah intinya. 

Walau keyakinan di antara ibu dan anak masih berbeda. Tetap kewajiban anak bersikap baik pada orang tua. Bahkan saat olah raga dan berjemur di samping Angie, sang ibu malah sempat menyanyikan lagu rohani. Angie hanya bersikap biasa saja.

Allah telah menggariskan takdir kita, semua tergantung kita bagaimana menjalaninya.  Sebagian orang diberikan kekuatan dan kesabaran, sedangkan yang lain tidak sanggup menghadapi pedihnya badai kehidupan, lalu mencari jalan pintas. Semua kejadian di dunia ini ada hikmahnya dan menjadi pelajaran bagi insan yang memerhatikan. Terserah pada kita, contoh mana yang dijadikan teladan.

Angie pernah bersalah namun dia berhak diberi kesempatan, seperti kita yang manusia biasa mungkin berulang kali terjerumus dalam dosa, hanya saja Allah menutup aib-aib kita.

Pada akhirnya kita semua menyadari bahwa dunia ini adalah kawah candradimuka bagi kehidupan yang sebenarnya yang menanti kita setelah kita mati. Semoga kebaikan-kebaikan kita lebih berat timbangannya dibandingkan dengan keburukan kita. Aamiin yra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun